Laporan Serikat News
Kamis, 6 Juli 2017 - 06:30 WIB
Foto Dokumen Pribadi
Oleh : Jeanne Latumahina
Abad ke-21 ini antara lain ditandai oleh bangkitnya kesadaran manusia sebagai pribadi yg bebas menentukan apa-apa yg terbaik bagi dirinya. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita sebagai kader bangsa untuk sadar diri. Sadar diri untuk menentukan apa yg penting untuk kita lakukan. Sadar diri untuk menentukan apa yang terbaik bagi kemajuan bangsa ini. Semakin menyadari fungsi jati diri kader bangsa yg autentik sebagai penyanggah kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Betapa kita tertinggal jauh paradigma, dengan pisau analisa yang sering kita pakai beberapa saat lalu. Bahkan bukan saja tertinggal tetapi terlebih dikacaukan oleh keberadaan kondisi yang cukup membuat kita sebagai kader bangsa lupa, terhadap kewajiban kita yg seharusnya berperan aktif dalam berpikir dan bertindak nyata bagi kemajuan bangsa ini.
Jangan pernah kita lupa, siapakah dan bagaimanakah proses perjalanan bangsa ini mulai dibentuk & terbentuk oleh sang Proklamator, sebagai pencetus terjadinya sejarah negara dan bangsa, hingga saat ini. Dengan latar belakang perjuangan Sang Proklamator dan seluruh pejuang bangsa ini, kenapa masih saja kita sebagai kader bangsa bertanya & membahas kapitalism dengan berbagai bentuk dan strateginya..???
Kita sibuk bertengkar dan ribut hingga Alpha pada diri kita sendiri..?
Aneh rasanya masih saja kita membahas dan mempersoalkan negara kapitalis yang selalu imprialis dan berakhir dengan kolonialis sebagai akhir kisahnya.
Sebagai contoh adlh Amerika, China dan lain lain.
Sadarkah dan lupakah kita siapa yg berperan aktif dibalik perang teluk pada tahun 1990?
Lupakah kita dengan peristiwa WTC yang sengaja adanya sabotase saat itu?
Lupakah kita pada kisah sejarah dimulainya bangsa ini yang diproklamirkan pada tahun 1945? dengan peristiwa bom Hirosima & Nagasaki?
Kemudian thn 1965 dengan dokumen GillCrishnya? Atau peristiwa thn 1998 dimana ada dua kapal induk berada di utara pantai Jawa saat itu?
Semua cerita dan kisah diatas bukan kebetulan. Dengan mata telanjang kita jelas tahu siapa dibalik semua ini??
Ayolah sadar kawanku dan sahabatku semua, sebagai kader bangsa , senantiasalah melawan lupa. Saatnya kita berperan melalui pola pikir, pola tindak yang jernih pada hati nurani kita & cerdas.Oleh sebab itu kita harus kenal betul dalam menghadapi siapa kawan & lawan kita?Inilah waktu yang tepat untuk kita bertindak positip & berkarya nyata.
Singsingkan baju, berkarya dengan jujur, bersih, tekun, ulet, pantang menyerah, gigih dalam membantu & mendukung pemerintahan yg sudah menjadi konsensus bersama saat Pilpres Tahun 2014.
Jangan pernah bimbang & ragu dengan ketulusan, kinerja kerja yg sungguh-sungguh serta merakyat dari Presiden Jokowi saat ini. Sudah terbukti pembangunan infrastruktur yang nyata & merata disemua daerah.
Catatan bagi yang sok ngerti di bidang ekonomi!!
Janganlah suka menebar isu negatif, isu yang tidak benar soal hutang negara.
Apakah kalian mengerti dan tahu benar soal hutang negara ini? Tahukah dengan bukti tertulis perjanjian hutangnya??
Saya heran dengan yang sok tahu & yang diberi tahu, begitu mudah mempercayai semua berita yang tidak benar ini. Kebodohan kok tetap dipelihara ???
Saatnya anda dan saya sebagai kader bangsa berpikir secara jernih dan cerdas. Pahami dengan benar, melakukan yang terbaik.
Apa yang bisa kita sumbangkan secara autentik bagi bangsa & negeri Tercinta ini, NKRI.
Sebagai kader bangsa semestinya kita menunjukkan keteladanan, dan keteladanan itu nyata. Tidak hanya dalam omongan yg muluk- muluk, tidak hanya nyata dalam keputusan- keputusan, kebijakan-kebijakan, program yg hebat- hebat.Tetapi dalam perbuatan dan tindakan nyata sebagai komitmen autentik kita bagi kemajuan bangsa dan negara tercinta ini. Apakah kita sadar sebagai kader bangsa untuk tetap memiliki komitmen, semangat serta vitalitas tinggi demi kesatuan, kemajuan, NKRI ??
Saya berharap semangat serta Visi Sang Proklamator , tetap menjadi inspirasi & semangat bagi kita, setiap kader bangsa.
Merdeka !!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Dari BHUMI LAYA IKA TANTRA ADI RAJA
Blitar, 5 Juli 2017
*Penulis adalah Ketua Forum solidaritas kebangsaan Kediri Raya. Ketua LSM Kekuatan Hati ( LSM yg bergerak utk anak2 Indonesia.
PERTARUNGAN sengit di Kabupaten Probolinggo menjelang pemilihan bupati menandai intensitas persaingan di arena politik. Calon-calon baru seperti Gus Haris, pengasuh
DEBAT keempat Pemilihan Presiden 2024, Minggu (21/1/2024) malam, tidak terlihat seperti debat kenegaraan. Debat kemarin terlihat jadi ambyar dan kurang