SERIKATNEWS.COM – Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Ristek dan Dikti mendirikan politeknik khusus program studi (prodi) kopi. Salah satu alasannya adalah cita rasa kopi Indonesia yang mendunia.
“Presiden Jokowi mengingingkan pendirian prodi khusus kopi. Keinginan presiden itu tentunya tidak mengarang. Diluar negeri sudah ada,” ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi Kementerian Ristek dan Dikti, Patdono Suwignjo saat berkunjung ke kampus Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, Jumat (12/10/2018).
Kata Patdono, atas permintaan tersebut, Kemeristek Dikti merespon dengan mendirikan dua prodi kopi. Satu prodi kopi di Sulawesi dan satu prodi kopi dan coklat di Jember, Jawa Timur.
“Kemarin waktu audiensi dengan presiden sudah ada dua politeknik yang mengusulkan dan disetujui, yaki politeknik prodi kopi di Sulawesi dan politeknik prodi kopi dan coklat di Jember,” jelas Patdono.
Menurut Patdono, pendirian poltek prodi kopi mewujudkan pengembangan vokasi semakin lama semakin spesifik. Apalagi kopi Indonesia memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Kalau ingin mempelajari kopi harus mulai dari tanam hingga panen kopi. Tak hanya itu, harus dipelajari cara mengeringkan, menggerus, mengolah hingga meramu. Untuk itu dibutuhkan ilmu yang banyak,” imbuh Patdono.
Keberadaan kopi Indonesia yang mendunia, demikian Patdono, maka layak untuk dibuat lembaga pendidikan khusus kopi yang menggarap dari hulu hingga hilirnya. (k119-16)
Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi Kementerian Ristek dan Dikti, Patdono Suwignjo didampingi Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan RI, Umiyatun Hayati Triastuti saat berkunjung di kampus Akademi Perkeretaapian Indonesia di Kota Madiun, Jumat (12/10/2018) siang.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.