Wijitukul seorang tokoh yang di kenal oleh banyak orang. Dia adalah sosok seorang aktifis yang berani menentang kebijakan Rezim Suharto pada tahun 1990-an.
Dalam mengenang sejarah Wijitukul . Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan acara dalam merespon adanya kekerasan antar sesama manusia, pada tanggal (22/02/18). Acara ini di hadiri oleh kalangan mahasiswa ISI dan dari kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga juga ikut andil dalam acara ini.
Acara ini di hadiri oleh aktor-aktor filem Istirahatlah Kata-Kata. Yaitu Melani Subono yang menjadi pemeran Ida dan Gunawan Maryanto sebagai pemeran sosok Wijitukul. Meraka adalah salah satu tokoh-tokoh yang mempunyai semagat untuk membela kaum yang lemah.
Dalam pemutaran filem dokumenter tentang Wijitukul ini, bukan jiwa-jiwa yang sering di lakukan Wiji pada tahun 1990-an yang di kenal sebagai orator ketika memimpin demontrasi pada saat Rezim Suharto masih berkuasa. Akan tetapi menceritakan Wiji ketika bersembunyi di Kalimantan Barat. Karena Wijitukul pada saat itu menjadi incaran aparat-aparat Orde Baru.
“Melani selaku pemeran dalam Film itu mengatakan bahwa, kesabaran seorang wanita yang tengah di tinggalkan oleh seorang suami. Dua anak yang dia hidupi tanpa seorang bapak, dia masih sabar menjalani demi mengamankan seorang suami dari incaran aparat-aparat Orde Baru”. Ujarnya.
Di pertegas oleh Gunawan Maryoto selaku pemeran tokoh Wijitukul dalam filem itu bahwa, filem ini adalah sebagian kecil dari perjuangan keluarga Wijitukul dari aparatur negara. Filem ini mempunyai daya tarik terhadap kalangan mahasiswa agar mengerti bagaimana cara membela kaum-kaum yang lemah”. Imbuhnya.
“Adalah mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI)mengatakan bahwa tragedi-tragedi kemanusia yang masih belum selesai yang ada di Indonesia. Karena tidak ada kesadaran dari kalangan mahasiswa dan tidak mempunyai jiwa seperti Wijitukul”. Setelah di temui redaksi di lobi fakultas ISI.
Sejarah Indonesia adalah sejarah kalangan kalangan pemuda yang mempunyai jiwa-jiwa nasionalisme yang tinggi. Acara ini di awali dengan penampilan filem Istirahatlah Kata-Kata dan di ahiri dengan foto bersama dengan aktor-aktor dalam filem itu.