Pilihan Tuhan dan takdir Tuhan tidak pernah salah. Kita manusia saja yang tidak menyadari manfaat dibalik ketentuan Tuhan. Satu hal yang ingin penulis urai disini, Tuhan memilih Jokowi sebagai Presiden nya NKRI, karena itulah yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
Manusia berencana, Tuhan menentukan. Kalimat tersebut selalu benar adanya. Jokowi, menurut penulis, adalah pemimpin yang sudah disiapkan oleh Tuhan. Mantan walikota Solo yang berwajah senyum ini memang luar biasa. Saya tidak kenal Jokowi secara pribadi, jadi saya tidak memiliki tendensius pribadi jika saya memujinya.
Kenapa saya sebut Jokowi ini luar biasa. Kalau kita kumpulkan segala meme, foto editan dan berbagai fitnah yang diarahkan kepadanya, kita akan sampai pada muara kesimpulan yang sama. Bahwa orang ini tidak peduli dengan segala itu. Slogannya ayo kerja ..ayo kerja dan ayo kerja, terbukti dalam kesehariannya.
Baca Juga: Presiden Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat Se-Karawang
Jokowi mengelola negara ini dengan senyum, dengan santun dan dengan cerdas. Ia tidak terpengaruh oleh berbagai fitnah yang mendiskreditkannya. Ia paling menjawab dengan kalimat pendek, seperti ya..biarkan aja. Hehehehe. Atau kalimat lainnya, tanyakan ke yang mengatakannya sih.
Jawaban-jawaban pendek ini, membuat pihak yang tidak senang kepadanya mati langkah. Ada analisa sederhana, bahwa mereka memang ingin agar Jokowi merespon segala agitasi dan prokasi mereka secara keras dan penuh amarah. Sayangnya Jokowi tidak terpancing, karena dia memang dipilih oleh Tuhan untuk jadi pemimpin Indonesia yang sabar.
Di era kepemimpina Jokowi ( 4 tahun ini), rakyat yang tidak sibuk dengan dunia maya, mempunyai pendapat yang sama, ingin Jokowi jadi presiden lagi. Mereka lebih banyak mengetahui kesuksesan Jokowi, dari media televisi. Mereka hampir tidak tersentuh informasi fitnah dan hoax. Akibatnya, pikiran mereka bekerja berdasarkan apa yang mereka lihat dan mereka rasakan. Bukan karena akibat penggiringan opini melalui rekayasa informasi dan fitnah.
Kelompok cerdas terpelajar dan obyektif, banyak berdiam diri karena tidak ingin berdebat sia-sia dengan kalangan pembenci pemerintah khususnya Jokowi. Namun sebaliknya, para pembenci Jokowi, tidak hentinya berusaha menggelontorkan berbagai informasi palsu. Tapi Tuhan memang menjaga Jokowi. Satu persatu informasi fitnah, hoax dan gambar editan terbuka. Pelakunya ada yang terciduk dan mungkin banyak yang masih akan terciduk.
Ternyata pula, bukan hanya tingkat masyarakat biasa yang melakukan fitnah terhadap pemerintah dan Jokowi. Banyak pula kalangan elite sosial politik yang tanpa malu-malu menunjukkan kebenciannya kepada pemerintahan Jokowi. Rasanya tidak perlu kita jelaskan siapa saja para elit tersebut. Namun publik tahu siapa mereka, yang memiliki ambisi besar untuk menumbangkan Jokowi.
Persaingan politik meraih kemenangan itu hal yang lumrah. Namun menggunakan fitnah dan tuduhan serta apapun cara untuk menang itu yang disayangkan. Orang-orang itu lupa, bahwa diatas segala usaha manusia, masih ada Tuhan yang menentukan.
Makanya tidak heran, jika satu persatu aib para elit yang mulia itu dibuka oleh Tuhan. Ada yang tersangkut kasus korupsi, terjerembab dalam pornografi, serta berbagai bentuk aib lainnya.
Jika penulis mengatakan Tuhan memilih Jokowi demi kebaikan Indonesia, faktanya memang demikian. Kita tidak mampu untuk beranda-andai sekiranya bukan Jokowi presiden Indonesia saat ini. Namun kita mampu untuk mengatakan, bahwa di era kepemimpinan Jokowi, tanah Papua jadi lebih baik. Transportasi menjadi lebih bagus, termasuk tol lautnya. Berbagai bandara ditingkatkan performance nya.
Tidak mungkin ditulisan ini, semua kemajuan yang di raih Indonesia saat ini diungkap. Namun itu banyak dirasakan. Apakah ada kekurangan pemerintahan Jokowi? Tentu saja ada. Pemerataan hasil pembangunan memang belum maksimal. Pelaksanaan penegakan hukum masih ada cacat celanya. Kondisi dunia pendidikan, kualitasnya belum merata secara nasional. Namun semua itu, adalah tantangan kita bersama. Bukan hanya tanggungjawab pemerintahan Jokowi. Apa yang kita bisa lakukan? Mari kita jauhi prilaku korupsi. Jauhi pula pikiran untuk mengganti negara ini menjadi negara yang lain, karena itu sama dengan menjadi pemberontak.Jangan pula menjadi penyebar fitnah dan ujaran kebencian.
Ingat wahai pembaca, khususnya diri penulis. Jadilah manusia yang memberikan kedamaian bagi lingkungan kita masing-masing. Bukan menjadi orang yang merusak orang lain. Ingat pula, bahwa Jokowi dipilih Tuhan untuk mengelola negeri ini.