KUPANG – Solodaritas dan kepedulian semua pihak atas bencana badai Siklon Tropis Sroja di hampir semua wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) makin meluas. Poros Muda Indonesia (PMI) juga ambil bagian dengan datang langsung ke lokasi bencana untuk membagikan paket sembako.
Distribusi paket sembako dilakukan oleh PMI kepada masyarakat terdampak. Hampir semua titik pengungsian masyarakat didatangi demi membantu meringankan beban materil dan psikologis korban. Selain membagikan paket sembako berupa pangan, PMI juga melakukan mental healing utamanya kepada anak-anak korban bencana.
Ketua Umum PMI, Frans Freddy mengungkapkan, aksi kepedulian PMI merupakan ikhtiar untuk turut membantu akselerasi pemulihan pasca bencana alam di NTT. Dirinya percaya, kedatangannya dan Tim langsung ke lokasi bencana NTT akan mempererat jalinan persaudaraan dan empati.
“Badai Siklon Tropis Sroja tidak hanya melanda masyarakat NTT, tetapi juga hati seluruh masyarakat Indonesia. Pada saat seperti ini, PMI akan terus berjuang di garda depan sebagai bagian dari elemen yang turut membantu proses pemulihan pasca bencana, melalui sejumlah giat, santunan, dan pendampingan,” ungkap Freddy.
“Giat dan pendampingan kami upayakan dengan, misalnya, mental healing bagi anak-anak, hingga berdiskusi dan bincang-bincang lebih erat bersama warga terdampak. Aspirasi mereka perlu disalurkan di tengah situasi yang cukup pelik. PMI hadir sebagai jembatan yang hendak menyambungkin keluh kesah mereka kepada semua pihak,” lanjut dia.
Selain bagikan sembako di titik pengungsian, Freddy dan Tim PMI juga mendatangi masjid raya untuk membagikan takjil ke sejumlah warga Muslim yang tengah beribadah puasa. Bulan Suci Ramadhan, bagi Freddy, mwnjadi momentum untuk menyatukan kemanusiaan kita sebagai bangsa yang toleran.
“Bulan Puasa sekaligus menjadi momentum untuk memantik rasa persaudaraan kita. Di Masjid Raya, kami bagikan takjil dan, yang justru penting, berbincang dengan warga dan anak-anak Muslim di sana. Suasana senang dan sejuk menghiasi aksi solidaritas PMI demi proses pemulihan dalam bingkai toleransi,” terang Freddy.
Distribusi sembako dan takjil masjid dilakukan Freddy dan Tim selama beberapa hari. Saat pertama tiba di Kupang, NTT, Freddy dan Tim disambut Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. H. Lotharia Latif, S.H., M. Hum dan Kapolres Kupang, Aldinan Manurung, di ruang kerjanya. Freddy mengaku siap bahu-membahu bersinergi dalam rangka percepatan pemulihan akibat bencana di NTT.
Dirinya berharap, ikhtiar ini bisa menjadi pelecut semangat semua kalangan untuk turut terlibat membantu korban bencana alam NTT. Dengan begitu, lanjut dia, proses pemulihan akan lebih cepat dan efektif melalui kepedulian semua orang sebagai sesama saudara.
Untuk diketahui, bencana Siklon Tropis Seroja yang menyebabkan angin kencang dan hujan lebat menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di NTT dan NTB. Bencana tersebut mengakibatkan ribuan orang mengungsi dan ratusan orang meninggal dunia.
Menyukai ini:
Suka Memuat...