Sumenep, SERIKATNEWS.COM- Tim Satuan Tugas (Satgas) Penyerapan Garam Rakyat PT Garam (Persero) melakukan peninjauan ke berbagai gudang penyimpanan garam rakyat di Madura, Jawa Timur. Peninjauan dilakukan sejak Rabu (27/12/2017) sampai Jumat (29/12/2017).
Beberapa sentra produksi garam rakyat yang ditinjau terletak di beberapa lokasi seperti di Desa Apaan, Desa Sreseh, Kecamatan Ragung Kabupaten Sampang dan di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura, Pulau Gili Raja Kecamatan Gili Genting, Kecamatan Dungkek di Kabupaten Sumenep.
Peninjauan sengaja dilakukan Satgas PT Garam untuk penyerapan garam rakyat dengan tujuan manjaga harga garam rakyat agar tidak jatuh dan tetap stabil di pasaran. Selain itu juga untuk membangkitkan semangat petani garam untuk meningkatkan kualitas produksinya.
“Fungsi lain dari penyerapan garam rakyat ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani garam dan melaksanakan penugasan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga garam. Sehingga di bulan Desember tahun 2017 ini PT Garam getol melakukan peninjauan ke berbagai sentra produksi garam rakyat di Indonesia. Ke depannya kita meminta petani fokus menghasilkan garam premium atau K1,” kata Ketua Satgas Penyerapan Garam Rakyat PT Garam (Persero), Indra Kurniawan, Sumenep, Jumat, (29/12/2017).
Saat ini, Indra mengaku harga komoditas garam di tingkat petani sudah naik lagi ke posisi antara Rp 2.050 sampai Rp2.400 per kg sehingga PT Garam tidak leluasa menyerap garam rakyat.
“Lagi pula, di beberapa lokasi sudah turun hujan, seperti Madura, sekitar Pantura, dan NTT. Petani menahan stok mereka sehingga otomatis harga garam merangkak naik lagi. Tetapi selama petani ingin menjual, PT Garam siap membeli,” jelas Indra.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Garam (Persero), Budi Sasongko mengatakan, di tahun 2017 PT Garam sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyerap garam rakyat. Namun Budi belum menyebutkan berapa banyak volume garam yang bisa dibeli dengan jumlah dana tersebut.
“Tetapi yang pasti, dana tersebut akan dimaksimalkan untuk membeli garam rakyat sebanyak-banyaknya untuk ditampung di gudang milik PT Garam,” kata pria kelahiran Blitar tersebut melalui sambungan seluler.
Budi mengingatkan agar para petani tidak perlu takut menyikapi rumor produksinya tidak akan laku. Seperti sering disampaikan para pengepul, pedagang dan pihak swasta. Budi meyakini, banyak oknum yang memanfaatkan keadaan dengan maksud mencari keuntungan.
“Langkah pembelian garam rakyat merupakan salah satu upaya PT Garam untuk tetap menstabilkan harga. Kalau harga stabil, petani tidak akan rugi dalam kondisi dan situasi seperti apapun,” tegas Budi.
Selain itu, kata Budi, penyerapan garam rakyat secara optimal melalui Satgas PT Garam juga untuk mengurangi impor garam. Diakui Budi, impor telah memberikan efek domino yang sangat besar terhadap nasib petambak garam lokal.
“Mudah-mudahan niat baik PT Garam disambut positif oleh pelaku pergaraman, baik oleh petani garam, pengepul, pihak swasta dan pemerintah. Karena substansinya penyerapan garam rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam lokal,” tandas Budi.
Sementara itu, Mohammad Jakfar sebagai petani garam mengapresiasi langkah responsif PT Garam dengan melakukan peninjauan langsung ke sentra produksi garam rakyat untuk segera melakukan penyerapan.
“Sebagai petani tentu sangat berharap di tahun-tahun berikutnya PT Garam tetap melakukan penyerapan terhadap garam rakyat. Supaya keuntungan petani lebih besar, dibandingkan dijual ke tengkulak,” ucap Jakfar. (LAS)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.