SERIKATNEWS.COM – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan wabah virus korona (Covid-19) bisa mempengaruhi perekonomian Indonesia. Bahkan, dia memprediksi bahwa pertumbuhan Indonesia bisa anjlok menjadi 4,7 persen pada 2020.
Menurut Wakil Komisaris Utama (Wakomut) Bank Mandiri ini, pemerintah harus melakukan langkah antisipasi dengan belajar dari pengalaman adanya penyebaran virus SARS yang terjadi pada tahun 2003 yang lalu.
“Jadi, yang bisa dilakukan itu adalah melihat pola yang sama ketika terjadinya SARS. Karena kan kita enggak tahu korona virus ini pertama terjadi sampai kapan, seberapa jauh, itu kita enggak bisa tahu,” kata Chatib di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Chatib membandingkan, pertumbuhan ekonomi China pada Kuartal I 2003 anjlok 2 persen dari 11 persen menjadi 9 persen saat virus SARS mewabah. Namun, hal tersebut dapat diperbaiki pada Kuartal II dengan naik menjadi 10 persen.
“Lalu, pada Kuartal III-IV 2003 pertumbuhan ekonomi China terpantau stabil. Jadi, kalau lihat di dalam whole year, itu dampak dari penurunan pertumbuhan ekonomi China gara-gara SARS itu mungkin sekitar 1 persen dalam jangka pendek,” ujarnya.
Berdasarkan sensitivitas perhitungan econometrics, jelas Chatib, 1 persen pertumbuhan ekonomi China akan berdampak sekitar 0,1-0,3 persen terhadap Indonesia.
“Jadi kalau China turunnya 1 persen, mungkin growth kita bisa turun di kisaran 0,1-0,3 persen. Jadi, kalau angka kita terakhir kemarin 5 persen, jadi bisa di bawah 5 persen. Bisa jadi 4,7 sampai 4,9 persen kira-kira range-nya kalau polanya sama seperti SARS,” katanya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.