SERIKATNEWS.COM – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengkritik partai politik yang sering menggunakan terminologi oposisi pemerintah, seperti yang digunakan PKS dan Partai Berkarya usai bertemu pada Selasa (19/11/2019) kemarin.
Fahri Hamzah mengatakan sistem presidensial yang kini diterapkan di Indonesia tak mengenal istilah oposisi. Menurutnya, istilah oposisi hanya dikenal oleh negara yang menganut sistem parlementer.
“Berbeda dengan tradisi presidensialisme. Dalam tradisi ini tak ada istilah oposisi. Tapi fungsi oposisi diletakkan di lembaga legislatif, tapi PKS tidak paham arti oposisi,” kata Fahri, Rabu (20/11/2019).
Lebih lanjut, Fahri mengatakan bahwa fungsi oposisi dalam tradisi presidensial diletakkan pada lembaga legislatif. Sehingga, seluruh partai yang lolos parlemen otomatis akan dapat menjalankan fungsi oposisi yang mengawasi jalannya kebijakan pemerintah.
“Presiden adalah pelaksana eksekutif. Sementara legislatif dipilih oleh rakyat untuk fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintahan. Maka sebenarnya, semua parpol yang mengirimkan anggotanya di parlemen, mereka sebenarnya adalah oposisi, karena fungsi oposisinya ada,” imbuhnya.
Kemudian melihat itu, Fahri justru meminta kepada PKS untuk membangun fungsi pengawasan pemerintah di DPR agar dapat berjalan secara independen dan konstruktif.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...