SERIKATNEWS.COM – International Conference on Religious Moderation (ICROM) kembali digelar untuk yang kedua kalinya. Kali ini bertempat di The Rich Jogja Hotel, Yogyakarta, pada tanggal 24–26 Agustus dengan tajuk “Managing Religious Diversity in the Public Sphere”.
Sejumlah intelektual, akademisi, dan aktivis akan menghadiri konferensi untuk mendiskusikan ragam perspektif keislaman yang berkembang di Indonesia. Lebih lanjut, peserta konferensi juga akan memaparkan dinamika antar aliran dalam Islam dan antara Islam dengan agama lain.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, H Adib mengatakan tujuan ICROM yakni untuk mencari formula kerukunan dan bina damai paham keagamaan di ruang publik, baik di pemerintahan maupun masyarakat sipil.
“ICROM 2023 akan menjadi ruang diskusi yang luas dan mampu melahirkan ide-ide segar tentang moderasi beragama sebagai jawaban dalam problem beragama di tengah masyarakat,” terang H Adib saat dihubungi di Jakarta, Rabu (23/08/2023).
Sebagai pembuka di Grand Opening ICROM, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas akan memberikan pidato pada hari pertama, Kamis 24 Agustus 2023. Kegiatan selanjutnya yaitu diskusi panel sesi 1 yang diisi oleh pemikir moderasi beragama, yakni Prof. Ismatu Ropi, Ph.D. (UIN Jakarta), Prof. Dr. Sahiron Syamsuddin (UIN Sunan Kalijaga), Prof. Dr. Tahir Abbas (Leiden University), Dr. (H.C.) KH. Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014–2019), dan Imam Shefiu Abdulkareem Majemu (The Strength in Diversity Development Centre).
Dalam diskusi panel sesi 1, para pemikir tersebut akan menguraikan implikasi dari kebijakan dan regulasi terhadap komunitas keagamaan di Indonesia. Dilanjut diskusi panel sesi 2 yang akan lebih banyak pembahasan mengenai peluang dan tantangan penerapan moderasi beragama, serta eksplorasi sejauh mana moderasi beragama dapat diterapkan.
Sesi 2 akan diisi oleh Prof. Al Makin (Rektor UIN Sunan Kalijaga), Prof. Amelia Fauzia (Direktur Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta), Muhammad Haziq bin Jani (RSIS NTU), dan Dr. Sultan Faisal Alremeith (General Secretary of Muslim Council of Elders).
Acara ini terbuka untuk umum. Bagi yang ingin mengikuti Grand Opening dapat mendaftar melalui link ini. Syaratnya cukup berdonasi minimal Rp25.000 untuk program “Semua Bisa Sekolah”. Uang yang terkumpul dari donasi nantinya disalurkan kepada anak-anak penyintas konflik sosial.
Hari kedua, 25 Agustus 2023 akan diisi dengan Diskusi Paralel yang terbagi menjadi beberapa subtema. Setiap subtema terdapat akademisi yang akan membahas pendidikan untuk kelompok keagamaan minoritas, dinamika relasi komunitas muslim dengan kelompok keagamaan lain, dan pemetaan tren dakwah di era digital.
Kontributor Serikat News Daerah Istimewa Yogyakarta
Menyukai ini:
Suka Memuat...