DALAM suasana politik yang sering memecah-belahkan bangsa, kita membutuhkan pendekatan baru yang dapat memadukan politik sebagai jembatan yang memperkuat persatuan. Para pemimpin politik dan masyarakat perlu mengadopsi pendekatan inklusif yang mendorong kerjasama, dialog, dan menghormati perbedaan.
Politik seharusnya tidak memecah-belah masyarakat. Politik yang sejati adalah alat untuk memperkokoh ikatan sosial, membangun kepercayaan, dan menciptakan kesetaraan di antara semua elemen masyarakat. Politik yang menyatukan perbedaan, seperti agama, suku, budaya, dan pandangan politik, dapat membentuk kerangka kerja yang inklusif dan menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa.
Perspektif baru ini penting untuk mengatasi sekat-sekat pemisah yang sering terbentuk karena politik yang memihak kelompok tertentu. Para pemimpin politik harus melihat ke masa depan dan meyakini bahwa kekuatan bangsa terletak pada persatuan, bukan perpecahan. Mereka harus berkomitmen untuk membangun institusi dan kebijakan yang mempromosikan inklusivitas, pluralisme, serta mengakui hak asasi manusia dan keadilan sosial.
Pendidikan politik yang kuat juga penting dalam memperkuat perspektif baru ini. Pendidikan politik yang memperkenalkan prinsip-prinsip demokrasi, keterlibatan aktif dalam proses politik, dan menghargai perbedaan pendapat, akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih terdidik secara politik dan lebih mampu menghargai keberagaman dalam politik.
Dengan perspektif baru ini, politik dapat menjadi jembatan yang membangun negara yang kuat, inklusif, dan harmonis. Tantangan politik dapat diatasi melalui dialog konstruktif, penyelesaian masalah bersama, dan kerja sama melibatkan seluruh elemen masyarakat. Politik sejati adalah alat untuk membangun, bukan memecah, membawa kita menuju masa depan yang lebih baik.