SERIKATNEWS.COM – Meninggalkan masa pandemi, masyarakat Indonesia butuh adaptasi. Protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus COVID-19 diterapkan. Termasuk ketika berkumpul, dalam acara pentas seni, konser musik misalnya.
Alexander Siagian, salah seorang dokter yang aktif di media sosial berpendapat bahwa saat ini sebaiknya konser virtual dulu. Jika harus konser di panggung, seluruh peserta harus dipastikan tidak sedang terinfeksi COVID-19. Para penonton harus jaga jarak dan tidak saling kontak fisik.
“Kalau memang sudah negatif COVID-19, tidak perlu jaga jarak dan tidak harus pakai masker maupun fade shield,” ujarnya.
Berbeda dengan Agni B Sugiyatmo, seorang dokter yang belakangan viral dengan edukasi rasional tentang COVID-19. Ia berpendapat, sudah aman menyelenggarakan konser musik offline, terutama di daerah yang sudah terkendali penyebarannya.
“Kalau dilihat dari angka produktif di Indonesia, semua wilayah sudah di bawah (angka) 2 dan hampir separuh sudah hampir di bawah angka 1 ke bawah. Ini berarti tingkat penularan sudah bisa dikendalikan. Penularan dalam tanda kutip, karena seperti kata BNPB 80 persen adalah kasus asimtomatis,” katanya.
Agni melanjutkan, pemerintah juga sudah mengizinkan perkumpulan massa 100 orang atau kurang. Agar lebih aman dan mengakomodir lebih banyak massa dengan menjaga jarak 1,5 meter, konser sebaiknya dilakukan di ruang terbuka pada siang atau sore hari.
“Jangan lupa jaga jarak, cuci tangan, pakai masker,” ujarnya. (Nurul Indra)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.