SERIKATNEWS.COM – Pendidikan merupakan persoalan penting dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, kualitas pendidikan di Indonesia terbilang rendah dan memerlukan perhatian lebih serius.
Pada tahun 2023, berdasarkan data yang dirilis oleh worldtop20.org, peringkat pendidikan Indonesia berada di urutan ke-67 dari total 209 negara di seluruh dunia. Peringkat tersebut berdasarkan dengan lima tingkat pendaftaran sekolah anak usia dini sebanyak 68%, tingkat penyelesaian Sekolah Dasar (SD) 100%, tingkat penyelesaian Sekolah Menengah 91,19%, tingkat kelulusan SMA 78% dan tingkat kelulusan Perguruan Tinggi 19%.
Politisi PSI dapil DKI Jakarta 2, Hj. Salmawati prihatin dengan kondisi tersebut. Sebab, di wilayah DKI Jakarta sendiri penerimaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih tidak merata di masyarakat.
Menurutnya, Dinas Pendidikan menemukan sekitar 75 ribu siswa usia 6-21 tahun tidak layak menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tahap 1 tahun 2023. Temuan ini berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) per Februari ditambah per November 2022 yang lalu.
“Saya prihatin dengan data yang didapat Dinas Pendidikan tersebut. Artinya, dari uji kelayakan dan verifikasi ditemukan ada 75.497 siswa tidak layak menerima KJP Plus. Entah karena alamat tidak sesuai atau ada yang blank (kosong),” ungkap Hj. Salmawati disela kegiatan bersama Rumah Singgah Forkomapin, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Melihat masih banyaknya masyarakat yang kurang mampu dalam pembiayaan pendidikan untuk anak dan banyaknya anak putus sekolah di bangku sekolah dasar maupun lanjutan, menggugah rasa kemanusiaan Hj. Salmawati. Wanita yang akrab disapa Bunda Salma ini, turut serta membantu meringankan beban anak yang putus sekolah atau terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan karena biaya, baik dengan program bantuan dana pribadi ataupun membantu mengakses lembaga penyedia beasiswa bagi yang membutuhkan.
Salah satu bentuk pengabdian Hj. Salmawati di masyarakat adalah berkolaborasi dengan Rumah Singgah Forum Komunikasi masyarakat pesisir dan nelayan. Kegiatan yang dilakukan2 rumah singgah ini dengan adanya kegiatan mengajar bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Sejak dulu kami peduli dan memang fokus di dalam pembangunan SDM khususnya bidang pendidikan. Bersama para sahabat yang mempunyai kepedulian yang sama untuk turun, minimal ada yang bisa terbantu, sehingga anak-anak yang putus sekolah bisa lanjut untuk bersekolah Kembali,” katanya.
Dalam membangun SDM yang unggul, pendidikan menjadi salah satu faktor utama. Maka dari itu program bantuan dana pribadi yang dirintis Hj. Salmawati, diharapkan dapat berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat yang kurang mampu.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang maju dalam perhelatan akbar pemilihan umum 2024 sebagai calon legislatif dari dapil DKI Jakarta 2 ini, cukup aktif dalam menyuarakan isu-isu masyarakat khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, perempuan dan anak.
Pihaknya juga mengatakan bila program KJP Plus tidak dapat disosialisasikan secara merata, maka sebaiknya peran serta masyarakat perlu, di dalam proses pengawasan pelaksanaannya. Jangan sampai program yang sudah bagus ini tidak tepat sasaran.
“Di Rumah singgah ini sendiri sebagian masyarakat yang hadir di sini ada yang sudah mendapatkan KJP, namun tidak ada informasi apakah diteruskan atau tidak oleh lembaga terkait dan ada juga yang belum sama sekali mendapatkannya. Padahal kondisi mereka sama sama dari masyarakat yang kurang mampu,” tutup Hj. Salmawati. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...