PILKADA Tangerang Selatan sudah di depan mata; dua calon bertarung memperebutkan kursi jabatan sebagai walikota Tangerang Selatan. Salah satu dari kedua calon itu adalah pasangan Azizah-Ruhama Ben yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat. Segala aspek kehidupan masyarakat menjadi sorotan kepedulian pasangan calon walikota dan calon wakil walikota ini.
Dr. Hj. Siti Nur Azizah Ma’ruf, sang calon walikota, adalah juga putri dari Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Meskipun sebagai putri orang kedua berkuasa di Indonesia, Siti Nur Azizah tidak aji mumpung dan menjual nama ayahnya. Ia melakukan aktivitas mendulang suara rakyat dengan caranya sendiri. Di dalam situs www.sitinurazizah.com/news, terekam pelbagai sepak terjang keterlibatannya dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai contoh, Azizah melakukan kunjungan pada korban pemerkosaan yang meninggal di Serpong Utara di bulan Juni lalu. Bersama dengan kunjungan ini, Azizah menekankan pada pihak kepolisian untuk menangani kasus ini dengan seksama agar korban dan keluarganya mendapatkan keadilan yang menjadi hak mereka. Bukan itu saja, demi melancarkan pelayanan kesehatan di wilayah Tangerang Selatan, Azizah bersama Ruhama Ben meluncurkan belasan ambulans di berbagai wilayah.
Pasangan nomor urut dua ini juga berkomitmen dalam mencerdaskan masyarakat dengan pembangunan taman baca bagi para pemulung. Dengan demikian, para pemulung yang tidak memiliki kesempatan belajar secara formal akibat kendala biaya, akan dapat menggali informasi-informasi sesuai kebutuhan mereka di taman baca tersebut. Azizah meyakini, dengan informasi-informasi yang didapat, masyarakat pemulung dan keturunan mereka dapat meningkatkan kreativitas demi mengubah masa depan mereka ke arah yang lebih baik.
Untuk persoalan penanganan sampah, Azizah dan Ruhama Ben mengenalkan program JELITA (Jemput Limbah Rumah Tangga). JELITA menurut Azizah merupakan cara progresif dalam mencegah pembuangan limbah rumah tangga di bibir sungai Cisadane yang sampai kini menjadi masalah lingkungan yang pelik. Limbah rumah tangga yang dikumpulkan masyarakat dengan cara memisahkan antara sampah organis dan non organik/plastik akan membuat sampah lebih mudah diolah menjadi pupuk yang bisa dipergunakan kembali oleh masyarakat dalam bercocok tanam.
Pelestarian lingkungan akan bisa digalakkan dengan kerjasama yang cakap antara pemerintah daerah dan masyarakat. Penghijauan kembali dengan menggunakan pupuk dari sampah organik rumah tangga akan membuat kota Tangerang Selatan kembali asri dan menjadi hunian sehat untuk warga masyarakatnya. Ditambah lagi bila penghijauan tersebut dilanjutkan dengan Smart Home Farming, di mana masyarakat diarahkan untuk dapat mempergunakan lahan atau sisa limbah plastik sebagai wadah untuk kebun mini, yang hasilnya bisa dinikmati sendiri.
Program PERMATA Tangerang Selatan adalah kunci kesuksesan untuk Azizah dan Ruhama Ben bila dapat dilaksanakan secara paripurna. PERMATA, atau Pemerataan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan harus dilakukan mengingat di tengah banyaknya hunian mewah di wilayah Tangerang Selatan masih ada warga masyarakat yang tinggal di rumah-rumah petak. Pendapatan daerah Tangerang Selatan cukup besar dari perumahan dan kendaraan bermotor yang dimiliki oleh masyarakat menengah atas. Pendapatan ini, bila dikelola dengan baik, ditambah dengan imbauan untuk kepedulian masyarakat, akan menciptakan kemerataan kesejahteraan untuk seluruh warga Tangerang Selatan.
Sebagai contoh, walikota Tangerang Selatan dapat menghimbau atau menetapkan aturan pajak daerah, atau permohonan keterlibatan hunian-hunian kelas menengah atas dalam pembangunan lembaga-lembaga pendidikan dan pengembangan masyarakat. Keterlibatan masyarakat untuk mengentaskan kemisikinan juga harus digalakkan dan difasilitasi oleh pemerintah daerah. Sudah saatnya setiap daerah dapat mengembangkan potensi daerahnya agar bisa bersaing dengan daerah lain, atau bahkan dapat dikenal sampai ke mancanegara.