Kontestasi politik 2019 telah berlalu, rakyat Indonesia telah menentukan pilihan presiden dan wakil presiden pada 17 April yang lalu. Berdasarkan perhitungan quick count lembaga-lembaga survey yang terakreditasi menunjukan kemenangan pasangan Jokow Widodo – Ma’ruf Amin. Meskipun masih menunggu perhitungan manual yang hasilnya akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 23 Mei mendatang, namun kemenangan pasangan 01 bisa diyakini hanya menunggu waktu saja. Lalu apa pengaruh kemenangan Jokowi tersebut terhadap masa depan sepak bola Indonesia?
Bila kita melihat peran pemerintah dalam sepak bola sebelum pelaksanaan pemilu 2019 seperti pembentukan Satgas Anti Mafia Sepak Bola oleh Kapolri Tito Karnavian, dikeluarkannya Inpres No. 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional maka kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019 tentu akan memberikan harapan baru bagi pecinta sepak bola di tanah air.
Satgas anti mafia sepak bola bekerja cukup maksimal dalam upaya memberantas mafia sepak bola yang ditunjukan dengan dijadikannya para petinggi PSSI yang terlibat mafia sepak bola bahkan salah satunya adalah Plt Ketua Umum Joko Driyono sebagai tersangka. Keberanian membongkar mafia tanpa pandang bulu tersebut patut mendapat apresiasi tinggi dan dukungan dari masyarakat sepak bola. Dukungan tersebut sangat dibutuhkan untuk kelanjutan kinerja satgas kedepan agar semakin terbongkarnya praktek mafia sepak bola yang telah merusak sepak bola nasional secara keseluruhan. Dengan demikian bisa menimbulkan efek jera dan menjaga sportifitas dan bersihnya persepakbolaan Indonesia kedepan.
Dikeluarkannya Inpres No. 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional oleh Presiden Joko Widodo tentu juga memberikan harapan bagi persepakbolaan nasional. Inpres tersebut bagian dari sebuah revolusi sistem persepakbolaan karena dirasa cukup progresif . mulai dari pengembangan bakat bakat muda, sistem kompetisi berjenjang, sport science, penyediaan sarana dan prasarana hingga mobilisasi pendanaan tertuang disana.
https://drive.wps.com/d/ABklnyTAu9wdiYCA4J3uDg
Bila butir-butir yang tertuang dalam inpres tersebut dijalankan secara konsekuen tentu perbaikan sepak bola Indonesia tidak hanya menjadi impian, namun optimis bisa diwujudkan. Dan itu bisa dilakukan dengan terpilihnya kembali Jokowi sebagai presiden periode 2019-2019. Pekerjaan besar tersebut haruslah dilanjutkan. Niat baik melakukan revolusi sepak bola Indonesia hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang punya political will dan komitmen yang kuat. Sekarang bagaimana dukungan dan pengawasan dari masyarakat sepak bola agar Inpres tersebut bisa dijalankan secara transparan dan bisa dipertanggung jawabkan.
Yang tidak bisa ditinggalkan tentu adalah Konggres Luar Biasa PSSI yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam KLB tersebut masyarakat tentu berharap organisasi sepak bola terbesar di Indonesia tersebut dapat memilih seorang ketua umum yang professional, mencintai sepak bola khususnya sepak bola Indonesia, memilik integritas dan juga memiliki keberanian untuk juga melakuka revolusi ditubuh PSSI itu sendiri sehingga bisa beriringan dengan seluruh stake holder sepak bola Indonesia membangun sepak bola yang sehat dan bersih.
Jika semua itu bisa dijalankan, maka bukan tidak mungkin sepak bola Indonesia dapat berbicara di tingkat Asia bahkan Dunia.
Pemerhati Politik dan Sepak Bola,
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) 2016-sekarang,
Aktivis Rumah Gerakan 98
Menyukai ini:
Suka Memuat...