JAKARTA,SERIKATNEWS.COM– Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang menyetujui usulan pergantian Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Golkar dari Mahyudin ke Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menimbulkan reaksi dari Mahyudin. Politisi senior beringin ini menolak mundur dari kursinya. Menurutnya hal ini berpotensi menimbulkan kegaduhan baru dalam partai Golkar.
Terkait hal tersebut, fungsionaris partai Golkar Barita Ricky Tobing mengatakan sepatutnya Mahyudin mematuhi keputusan partai. “Ini sebenarnya rotasi biasa, partai menginginkan komposisi keterwakilan perempuan dalam pimpinan MPR,” jelasnya. Menurutnya ketua umum partai Golkar Airlangga Hartato telah mengkomunikasikan hal ini kepada Mahyudin.
Barita Ricky menambahkan, penyegaran dibutuhkan karena aspirasi kader menginginkan adanya perempuan didalam kepemimpinan MPR. Mahyudin menjadi wakil ketua MPR sejak 2014 dan dikenal dekat dengan mantan ketua umum Golkar yang kini tersandung kasus mega korupsi E-KTP Setya Novanto. Mahyudin juga menjadi saksi meringankan untuk terdakwa Setya Novanto dalam kasus tersebut.
Sekretaris SOKSI DKI Jakarta ini menepis anggapan hal tersebut berpotensi menimbulkan kekisruhan baru ditubuh partai beringin tersebut. “Bapak Mahyudin sepatutnya memahami aspirasi kader Golkar yang menginginkan keterwakilan perempuan ditubuh pimpinan MPR. Toh beliau sudah cukup lama berada diposisi tersebut. Daripada menebar ancaman, sebaiknya beliau bersama-sama fungsionaris Golkar fokus terhadap persiapan pemilu,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengusulkan nama Titiek Soeharto sebagai salah satu pimpinan MPR dari fraksi Partai Golkar. Hal itu ia ungkapkan saat berpidato di pelantikan pengurus pimpinan pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Hal tersebut lalu ditindaklanjuti dengan rapat pleno DPP partai Golkar. Pasca rapat tersebut, ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengesahkan keputusan itu.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...