SERIKATNEWS.COM- Menangkal kabar-kabar hoaks yang menimpa pemerintah dan Presiden Joko Widodo menjadi pekerjaan Kantor Staf Presiden (KSP). Cara melawannya adalah dengan menyebarkan data-data akurat.
Hal ini dikemukakan salah satu anggota Kedeputian Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP Agustinus Eko Rahardjo di Jakarta, Kamis (30/11).
Pria yang akrab disapa Jojo ini mengisahkan saat Presiden Jokowi diserang dengan kabar hoaks adanya 10 juta tenaga kerja asal Tiongkok masuk Indonesia. Saat itu, Kepala Staf Kantor Presiden Teten Masduki pun segera mengumpulkan menteri-menteri terkait dalam upaya menangkalnya.
“Akhirnya didapatkanlah data-data yang valid seberapa besar tenaga kerja asing khususnya Tiongkok yang ada di Indonesia, sehingga kami selalu meng-counter-nya dengan data-data yang valid,” ungkap Jojo dalam diskusi yang diselenggarakan di Kantor DPP Taruna Merah Putih, Jakarta itu pada Kamis (30/11).
Ternyata, lanjut Jojo, faktanya angka 10 juta bukanlah tenaga kerja asing asal Tiongkok melainkan target wisatawan Tiongkok yang mengunjungi Indonesia.
“Memang ciri khas dari berita hoax ialah pemelintiran konten baik itu foto ataupun berita. Banyak hoaks pakai foto tidak berkaitan, hanya diganti caption dan keterangannya,” terang Jojo.
Sayangnya, kata Jojo, ternyata bukan hanya masyarakat biasa yang mudah termakan hoaks. Bahkan beberapa politisi pun sempat menyebarkan foto yang diisi dengan caption yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
“Tapi enggak apa kita maafkan, mungkin mereka tidak menyadarinya,” kata Jojo.
Jojo pun memaparkan hal yang kontradiktif di masyarakat saat ini. Menurut UNESCO, Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara dengan tingkat literasi paling rendah. Sementara 132 juta dari 250 juta masyarakat Indonesia ialah sebagai pengguna aktif internet.
Hoaks bahayakan persatuan
Pada kesempatan itu Jojo mengingatkan bahwa kabar hoaks tidak hanya berdampak pada pribadi Presiden Jokowi. Lebih berbahaya lagi, kabar hoaks jelas-jelas bisa memecah persatuan bangsa.
“Negara-negara seperti Yaman, Suriah hancur karena berita palsu,” tegas Jojo memberi fakta sejarah.
Maka kedepannya Jojo berharap penangkalan kabar hoaks bukan hanya dilakukan oleh KSP dan pemerintah semata. Namun masyarakat yang sudah melek informasi juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk bisa menjaga bangsa dari isu-isu yang mengandalkan berita bohong. (SMH)
Sumber: Infonawacita.com
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...