Laporan Serikat News
Senin, 16 April 2018 - 19:58 WIB
SERIKATNEWS.COM– Semalam (Minggu, 15/4/2018) digelar Kongkow Budaya “Ziarah Kebangsaan” yang diselenggarakan oleh Yayasan Paddhang Bulan Tacempah di depan Gedung Dewan Kesenian Pamekasan. Gelaran budaya yang didukung oleh Dewan Kesenian Pamekasan dan Ngaji sambil Ngopi (Ngasango) itu, tak hanya dihadiri oleh masyarakat umum, mahasiswa, komunitas literasi acara tersebut juga dihadiri oleh para pegiat seni dan Kiai muda di Pamekasan.
KH. Makmun Tamim (Ketua Dewan Kesenian Pamekasan) memberikan pendadaran tentang keberagaman dalam sambutannya, beliau menjelaskan perihal lagu Ronggosukowati yang memiliki citarasa chinese dalam tangga nadanya. Sebagai suatu bentuk nyata bahwa sejak mula bangsa Indonesia, bahkan Madura memiliki daya asimilatif yang tinggi terhadap kebudayaan yang datang.
Sementara Cak Hamdani, budayawan muda sekaligus Ketua Yayasan Paddhang Bulan Tacempah—yang memandu jalannya dialog tersebut—merespon pertanyaan salah satu penanya:
Tugas kita untuk mendayagunakan kekuatan evolutif dari kesadaran berbudaya dan melakukan kerja-kerja dialektis terus-menerus bersama masyarakat. Agar dalam konteks lokomotif keindonesiaan kita, kita dapat bersama-sama melahirkan kepemimpinan dan pemimpin yang hakiki dan bukan sekedar penguasa—Pungkasnya.
Sementara Kiai Mahmudi Zain yang juga hadir di tengah-tengah kongkow tersebut memberikan sebuah statement bahwa kebangsaan juga mesti dilatari oleh spirit peralihan bangsa “muraad” ke maqam “murid”. Artinya, kita mesti dapat menjadi bangsa pembelajar yang tidak hanya didesak oleh keadaan dan segala unsur keterpaksaan secara eksternal, akan tetapi juga sebagai bangsa pembelajar yang dengan kesadaran dan kehendaknya sendiri belajar mengembangkan dirinya sebagai suatu bangsa yang bermartabat dan jaya.
Acara bernuansa kultural dan budaya ini diselingi oleh penampilan musik dari kelompok musik etnik-religi “Paddhang Bulan”. Mulai dari permulaan hingga akhir acara hadirin disuguhi dengan penampilan lagu-lagu religi bernuansa etnik. Hadir pula Lora Muhammad Abbas Katandur sebagai pembicara utama dalam gelaran tersebut. Beliau menghimbau untuk selalu mengutamakan persatuan dan penguatan tali kasih sayang antar sesama. Dawuh beliau di antara lain:
Apapun golongannya semestinya bisa saling menghargai seperi Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Lora Muhammad Abbas juga menyayangkan ada sebagian media yg mem-framing sedemikian rupa sehingga terjadi gesekan horisontal atas sesama muslim disebabkan ada kepentingan pihak pihak yang tak bertanggung jawab. —Papar Lora Muhammad Abbas Katandur selaku pembicara dalam acara kongkow tersebut.
Beliau memaparkan juga: betapa kasih sayang Allah Swt sangatlah luas atas hambanya, tugas kita sebagai bangsa adalah menciptakan peluang dan kemungkinan Islah yang continue. Surga dan neraka untuk para pendosa, surga bagi mereka yang menyesal akan dosa-dosanya dan neraka bagi mereka yang bangga akan dosa-dosanya—tegas beliau.
Acara diakhiri dengan seremonial kecil pamitan Lora Muhammad Abbas Katandur untuk sementara waktu melanjutkan studi dan mengaji di Yaman, di bawah asuhan Habib Umar bin Hafidz.
SERIKATNEWS.COM – Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (DPW Peradaban) Waru mengadakan peringatan tahun baru Hijriah sekaligus mengadakan santunan
SERIKATNEWS.COM – Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) Malaysia masa bakti 2022-2027 resmi dilantik pada
SERIKATNEWS.COM – Antisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) dapat dilakukan sejak dini. Ada langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mengurangi kasus
SERIKATNEWS.COM – Konservasi lingkungan hidup tidak sekedar perbincangan semata. Yang paling penting adalah soal praktik atau teladan. Menurut Kepala Balai
SERIKATNEWS.COM – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin mengatakan pluralitas agama di Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang harus disyukuri. Bahkan
SERIKATNEWS.COM – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar terus berupaya menjadikan desa sebagai ujung tombak upaya