SERIKATNEWS.COM – Lembaga Pemilih Indonesia merilis hasil survey terkait kinerja kabinet dalam menghadapi pandemi Covid-19. Survey ini didasari oleh hasil riset kualitatif dan wawancara mendalam terhadap sejumlah pakar dari beragam latar keilmuan untuk memotret kinerja kabinet Indonesia yang dilakukan selama Januari-Juni 2021.
“Bahwasanya LPI ingin mengukur kinerja kabinet dalam merespons badai pandemi Covid 19. Sehingga dari hasil riset tersebut, didapati performa sejumlah menteri kabinet maupun kepala lembaga negara berada pada rating terbaik,” kata Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens PhD di kediamannya, Kamis 08 Juli 2021.
Dalam hasil survey tersebut menghasilkan 4 besar kepala lembaga negara yang memiliki kinerja baik. Di antaranya, Kepala BIN, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Bakamla RI yang dinilai secara responsif dan tangkas kinerjanya di saat situasi hari ini ketika Bangsa Indonesia masih berjibaku menghadapi pandemi Covid-19.
“Seperti kinerja yang dilakukan oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya Aan Kurnia. Di mana kemimpinannya sudah melakukan berbagai macam koordinasi untuk menjadi bagian melindungi kedaulatan laut di Indonesia, dalam konteks keamanan,” papar Boni Hargens.
Khususnya dalam menghadapi situasi pandemi saat ini, jalur laut merupakan wilayah paling rentan dalam persebaran virus Covid-19. Namun, Kepala Bakamla RI berhasil melakukan kolaborasi dengan memperkuat upaya diplomasi bersama TNI AL di wilayah perbatasan.
Selain itu, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang dinahkodai oleh Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menuai apresiasi dan prestasi. Karena baru saja meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kini didapuk dua penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award Tahun 2021.
Sementara itu, menurut Muhammad Sutisna selaku Pengamat Keamanan dan Pertahanan, intensitas masalah keamanan maritim selama masa pandemi juga semakin meningkat seperti kasus penyelundupan narkoba, angka kecelakan laut masih cukup tinggi, pelanggaran HAM terhadap ABK, pencemaran laut, dan terutama masalah illegal fishing yang menjadi problem utama.
“Karena di masa pandemi ini, sudah banyak kapal-kapal asing yang hendak mencuri ikan di perairan Indonesia namun berhasil diantisipasi oleh Bakamla RI. Bahkan sepanjang tahun 2020 dalam rangka penegakan hukum di laut dan perairan Indonesia, Bakamla RI telah memeriksa 1.018 kapal sepanjang dan 24 kapal diproses,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, di tengah meningkatnya kasus illegal fishing maupun kejahatan laut lainnya, diperlukan Armada Bakamla RI yang mumpuni untuk menjaga ritme konsistensi Bakamla RI dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
Sutisna yang juga Mahasiswa S2 Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia mengapresiasi langkah Bakamla RI yang menerbitkan Buku Panduan Menghadapi Pandemi Covid-19 di Laut. Hal itu semakin menunjukan bahwa kehadiran negara di laut semakin nyata khususnya dalam mengantisipasi persebaran virus tersebut.
“Sehingga apa yang dilakukan oleh Kepala Bakamla RI ini, sudah sepatutnya ditiru oleh lembaga lain agar lebih fokus dalam kinerjanya di masa pandemi seperti saat ini,” pungkasnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.