Laporan Serikat News
Kamis, 9 November 2017 - 02:40 WIB
Dokumen Pribadi
Oleh: Nindy Ellesse
Ketika kita mendengar kata Pahlawan, tentu pikiran kita tertuju kemasa lalu saat bangsa kita mengalami masa-masa penjajahan. Bagaimana mengingat perjuangan mereka yang dengan gagah berani berperang bagi bangsa dan negara untuk melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan. Tetapi disaat seperti sekarang ini kata Pahlawan menjadi jarang didengar terdengar atau terucap bahkan semakin kehilangan arti dalam kehidupan tatanan bermasyarakat. Terutama mereka yang berhubungan langsung dengan kegiatan berbangsa dan bernegara. Anak anak muda, bahkan anak anak mendapatkan gambaran pahlawan itu dari film-film yang tokoh pahlawan mereka adalah tokoh fantasi yg tidak nyata, cuma khayalan semata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Jadi Pahlawan adalah Seseorang yang memiliki keberanian dalam menghadapi segala bentuk penindasan dan ketidakadilan.
Menurut sebuah artikel Pahlawan juga adalah seseorang yang ber’pahala’ yang perbuatannya berhasil bagi kepentingan orang banyak. Perbuatannya memiliki pengaruh terhadap tingkah laku orang lain, karena dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat bangsa atau umat manusia. Jadi Pahlawan bukan cuman seseorang yang berjuang disaat ada penindasan dan ketidakadilan tetapi juga melakukan sesuatu untuk kepentingan orang banyak walaupun untuk itu orang tersebut memilih untuk tidak berada di zona nyaman bahkan terkadang sampai mengorbankan dirinya sendiri.
Dengan definisi seperti diatas maka sepertinya saat ini sangat sulit menemukan seseorang dengan kategori seperti kriteria tersebut.
Dijaman individualistis, konsumtif, matrealistis, egosentris seperti sekarang ini, sangat langka kita menemukan seseorang dengan karakter atau sifat seorang Pahlawan.
Orang semakin jauh dari rasa peduli, rasa kemanusiaan, rasa keadilan dan rela berkorban. Orang pada jaman ini semakin mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang. Tidak suka berbuat baik, pemarah, tidak punya kerelaan apalagi sampai mau berkorban untuk orang banyak, suka menuruti hawa nafsu dengan mengorbankan orang lain, tidak memiliki rasa kepedulian, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang bahkan menfitnah, suka mengkhianat dan masih banyak contoh contoh yang lain yang jauh dari sifat dan jiwa kepahlawanan.
Indonesia saat ini krisis sifat sifat dan jiwa kepahlawanan. Lalu ada yg bilang: “Lho…tapi kita sudah merdeka, tidak perlu lagi pahlawan dong..” NAhhh… itu pemikiran orang-orang yang maunya serba gampang, instan dan pemalas. Mau hasil baik dan banyak tanpa bekerja. Jangankan berkorban malahan bila perlu mengorbankan org banyak untuk memenuhi keinginan dan kepentingan diri sendiri, al-hasil korupsi merajalela.
Saya ingat perkataan manta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di salah satu acara televisi. Beliau mengatakan jadi Pahlawan sekarang ini tidak usah angkat senjata lalu perang, tapi dengan tidak korupsi saja berarti Anda adalah seorang Pahlawan. Pernyataan ini benar adanya mengingat saat ini Indonesia sedang melawan korupsi. Sedang dijajah koruptor!
Atau pada saat saya mengikuti seminar tentang bahaya Narkoba dikatakan bahwa : jika seseorang berhasil melawan keinginan untuk memakai narkoba, lalu terjun membantu orang-org pecandu narkoba keluar dan berhenti dari kecanduannya, maka Anda adalah seorang pahlawan bagi mereka yg kecanduan dan bagi negara karna menyelamatkan generasi dari penjajahan narkoba. Di dunia olah raga, jika ada atlit yang mengharumkan nama bangsa menjadi juara dunia dalam bidang olahraga apapun maka Anda adalah seorang pahlawan olah raga.
Ada yg bilang TKI adalah pahlawan devisa. Ada juga seorang ayah yg membanting tulang bekerja dg cara yg halal untuk anak dan istri sehingga seluruh anggota keluarga merasakan pengorbanan dari seorang ayah itulah pahlawan bagi keluarga.
“Soekarno – Hatta adalah Pahlawan. Bung Tomo adalah Pahlawan. Guru adalah pahlawan. Ibu adalah pahlawan.”
Bagi saya saat ini Presiden Jokowi sedang melawan sistem korup yang sudah terbentuk secara sistematis, membuat pemerataan baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, membuat infrasruktur disegala bidang diseluruh pelosok Indonesia. walaupun saat ini masih sedang berjalan tapi kita sudah merasakan hasilnya dan jika beliau berhasil membuat perubahan secara terstruktur dan massif kearah Indonesia makmur, sejahtera dan berkeadilan dengan integritas yang tinggi dan teruji maka beliau adalah seorang Pahlawan.
Mengapa teruji penting? Karena Pahlawan benar-benar harus teruji perkataan dan perbuatannya. Apakah yg dikatakan sesuai dengan yang dikerjakan? Apakah konsisten dalam kejujuran dan berjuang melawan sistem dan orang orang yangg korup dengan berani sampai nyawa taruhannya demi mewujudkan cita-cita pendiri bangsa? Waktu yang akan menjawabnya.
“Seorang Pahlawan adalah jika telah memberikan yang terbaik, mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki bagi terwujudnya nilai-nilai keadilan, kemanusiaan dan kebenaran”
Setelah kemerdekaan dan reformasi sejarah panjang bangsa Indonesia membuktikan bahwa Indonesia sangat rapuh sebagai bangsa ketika di dalam jiwa rakyatnya tidak terdapat nilai nilai kepahlawanan, yaitu kondisi dimana kepentingan ego, kebutuhan perut, cinta uang dan kekuasaan akan membuat Indonesia tepecah belah mengalahkan kecintaan akan keutuhan Bangsa dan Negara. Dan saat ini yg paling ampuh dipakai untuk meraih keinginan ego, uang dan kekuasaan adalah dengan ideologi dan doktrinasi yang dilakukan melalui agama.
Karena itu sangat penting bagi Setiap individu dari segenap bangsa menyadari bahwa perpecahan akan membuat Indonesia mundur ke jaman penjajahan. Perjuangan untuk menghidupi nilai-nilai Pancasila adalah satu satunya cara memelihara kesatuan dan persatuan bangsa
Bagi saya Pahlawan adalah mereka yang dengan setia dan konsisten melakukan mengajarkan, menghasilkan buah-buah kebaikan, kebenaran, keadilan, kemanusiaan, menghargai perbedaan dan toleransi untuk menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia berapapun harganya walaupun nyawa adalah taruhannya. Indonesia adalah bangsa yang besar, kaya dan berbudaya. Dengan perjuangan melawan penjajahan selama ratusan tahun dengan darah dan nyawa sangat layak bagi setiap individu dan komponen bangsa dari segala lapisan masyarakat dan profesi, lintas agama, suku dan budaya memiliki, menghidupi dan memperjuangkan Pancasila sebagai satu satunya dasar negara yg mempersatukan.
Pancasila membuat kita tetap menjadi orang-orang beriman dan berTuhan, memiliki kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga dapat menerima dan menghargai perbedaan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, yg dapat mengedepankan sikap musyawarah, toleransi dalam bersosialisasi dan berinteraksi terhadap sesama anak bangsa, membangun manusia yang berhikmat dan memiliki kebijaksanaan untuk memutuskan segala sesuatu demi kepentingan bangsa dan negara dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jangan berhenti berjuang untuk Indonesia.
Jangan lelah mencintai Indonesia.
Anda, kamu, saya, kita semua adalah seorang pahlawan, minimal bagi diri sendiri dalam kejujuran. Hidupi hidup ini dalam jiwa dan roh kepahlawan.
*Penulis Adalah Lingkar Perempuan Nusantara, Gerakan relawan Pancasila dan KAPPI
Oleh: Mauzun Visioner (Pegiat Literasi) PEMILIHAN Gubernur Jawa Timur sedang mencuri perhatian publik. Pasalnya, Pilgub kali ini menampilkan tiga figur
FIGUR kyai masih menarik untuk dilibatkan atau terlibat pada kontestasi pilkada 2024. Pernyataan tersebut setidaknya sesuai dengan kondisi proses pilkada
PERNYATAAN Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie tentang “pendidikan tinggi adalah tertiary education, bukan
Penulis: Gloria Rigel Bunga (Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia) KITA pasti suka bertanya-tanya, untuk apa ya sebuah perusahaan atau organisasi sering