Dalam tausiyahnya di Gerakan Shalat Subuh Berjamaah beberapa waktu yang lalu di salah satu Masjid di Jakarta, Amin Rais lagi-lagi mengeluarkan statement politik yang salah kaprah Iya menyatakan,”orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu pasti setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di partai besar namanya Hizbullah, partai Allah, partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan“.
Dimana salah kaprahnya pernyataan Amin Rais itu? Begini, pertama yang harus diketahui oleh Amin Rais itu, bahwa yang disebut Hizbullah (Partai Allah), itu bukanlah partai besar ataupun partai kecil. Hizbullah itu hanyalah perumpamaan bagi sekelompok orang yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan di jalan yang dikehendaki oleh Allah- yakni yang sesuai dengan petunjuk Allah dalam Al-Qur’an- dan bergabung dalam suatu kelompok yang terorganisir. Sedangkan lawan dari itu adalah Hizbusy Syaithan (Partai Setan). Jadi tidak ada itu hubungannya dengan partai besar dan kecil. Orang-orang yang berjuang di jalan Allah bisa melalui partai mana saja, asal partai tsb. benar-benar diyakini membawa manfaat bagi umat dan bangsa.
Baca Juga: Rocky Gerung Politisi Berkedok Filsuf
Kedua, dengan mengatakan,”orang-orang yang anti Tuhan itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu pasti setan”, adalah sebuah pernyataan yang serampangan, seolah-olah mereka yang tergabung dalam partai PDIP, GOLKAR, dan lain-lain. selain PAN, PKS dan Gerindra itu bukan orang baik-baik tapi setan semua. Lha kalau begitu Amin Rais yang menerima uang Rp. 600.000,- dari Menteri Kesehatan dulu itu apa namanya? Lutfi Hasan Ishaq, Ahmad Sanusi dan lain sebagainya. yang divonis penjara karena korupsi itu apa namanya? Bukankah kalian bertiga dari PAN, PKS dan GERINDRA yang merupakan partai-partai kecil?.
Dari kedua hal yang saya nyatakan di atas, menjadi jelaslah bahwa pernyataan Amin Rais itu salah kaprah, dan lagi-lagi saya harus katakan kembali, bahwa bagi kaum intelektual yang tidak sadar akan tanggung jawab moralnya kalau berorasi di depan massa itu memang paling enak sekali, bisa asal jebrat-jebret menghantam orang atau kelompok sana sini, tanpa ada sanggahan dari seorangpun disana. Nasehat saya, Pak Amin Rais itu sudah tua, usianya sudah hampir memasuki isya’, alangkah lebih baiknya mulai banyak berdzikir di rumah dan menghindari pernyataan-pernyataan yang selalu salah kaprah dan menimbulkan bencana. Wallahu ‘alam bishawab.
Profesi: Advokat KAI (Kongres Advokat Indonesia). dan Penulis, Serta Pemerhati Politik
Menyukai ini:
Suka Memuat...