Pilkada serentak tinggal lima hari. Jadilah bagian dari sejarah demokrasi. Datang ke TPS. Nyoblos. Suaramu penting. Jangan sia-siakan.
Pilkada serentak Rabu, 27 Juni akan digelar di 171 daerah. Tepatnya di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Banyaknya daerah yang menggelar Pilkada Serentak kali ini membuat distribusi isu yang dimainkan cukup menyebar. Nuansanya beda kan? Dengan 2017 lalu dimana semua daerah yang juga menggelar Pilkada tenggelam dengan aura sengit Pilkada DKI Jakarta.
Pilkada Serentak kali ini adalah yang ketiga kalinya setelah 2015 dan 2017. Lebih meriah dan nyentrik. Di 16 daerah hanya ada satu pasang calon. Ini rekor dalam sejarah Pilkada. Bukan berarti satu pasang calon ini pasti menang. Mereka harus meraih minimal 51% suara melawan kotak kosong. Pernah ada yang kalah lawan kotak kosong? Belum. Tapi nyaris. Yaitu di Buton. Pasangan Samsu Umar – La Bakry menang tipis 55,08% melawan kotak kosong 44,92%.
Jika kebetulan hal ini terjadi di daerah kamu, jangan kemudian membuat apatis. Tidak suka dengan pasangan calon yang maju, pilih saja kotak kosong. Sekali lagi, suaramu menentukan. Every voice counts!
Tapi tentu saja untuk dapat memilih kita harus terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Biasanya pada H-3 formulir C6 yakni semacam surat undangan untuk mencoblos dikirim ke rumah. Jika pada hari itu belum terima, segera cek ke Kalurahan atau cek secara online lewat portal resmi KPU di www.infopemilu.go.id. Pilih menu Pilkada Serentak 2018 dan ikuti petunjuknya. DPT juga ditempel pada masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Jangan karena tidak terima C6 kemudian tidak memilih. Jika sudah terdaftar sebagai DPT, meski tak dapat C6 cukup bawa KTP Elektronik. Dan jika memang tak dapat C6 dan tak terdaftar dalam DPT tetap bisa nyoblos di TPS yang ada di lingkup RW sesuai alamat KTP setelah jam 12 siang. Sinkronisasi data pemilih kerap menjadi kendala setiap pemilihan langsung.
Kendala yang juga terus dialami penyelenggara adalah distribusi logistik. Di Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura misalnya. Hingga H-7 surat suara masih tertahan di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dikarenakan cuaca buruk. Posisi Pulau Masalembu di tengah laut lepas, berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep Daratan). Ini membuatnya agak terisolir dari daratan. 2 kabupaten di Papua yakni Paniai dan Mimika bahkan terancam tidak dapat mengikuti Pilkada Serentak karena surat suara belum tercetak. Meski pihak KPU mau tak mau harus mengatakan optimis Paniai dan Mimika tetap dapat mengikuti Pilkada Serentak. Namun secara logis, bagaimana mungkin cetak surat suara wong pasangan calonnya saja masih bersengketa.
Masih banyak kendala lainnya yang dihadapi penyelenggara Pemilu, namun secara keseluruhan dalam hal logistik jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, meski terkait permasalahan hukum para paslon menurut Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) masih lebih baik di Pilkada Serentak 2017.
Di libur lebaran kemarin para penyelenggara pemilu dari pusat hingga daerah bahkan tidak dapat menikmati libur lebaran demi mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari surat suara, tinta, hologram, segel, alat bantu tuna netra, bilik suara, pulpen dan alat pencoblos. Diharapkan, tingkat partisipasi pemilih meningkat. Semakin tinggi tingkat partisipasi, semakin berkualitas pemimpin yang terpilih.
Gunakan hak mu sebagai warga negara. Karena kamu itu penting. Trust me, 6 tahun saya bergabung di lembaga konsutan politik. Dari semua klient, diantara hitung-hitungan statistik yang njelimet, anggaran, design, story line untuk TV Ads/Radio dan metode-metode kampanye yang memusingkan itu, tujuannya hanya satu. Meraih hati pemilih. Memenangkan hati kamu. Melalui tiga tahapan krusial. Suka dulu, naksir kemudian, dan ending nya? Dicoblos.
Pilih sesuai kata hati. Belum yakin mau pilih yang mana? Pilih pasangan yang sudah punya bukti bukan janji. Yang sudah punya milestone, track record yang baik dan dekat dengan masyarakat. You can do it. Coblos! Make your voice count.
Penulis adalah News Presenter BeritaSatuTV dan Tenaga Ahli DPR RI, Jakarta
Mahasiswi Program Doktor Ilmu Kriminologi UI
Baru-baru ini meluncurkan buku Kumpulan Cerpen; Apple Strudel
Chat Nastiti untuk informasi lebih lanjut melalui Twitter/Instagram @nastitislestari
PERTARUNGAN sengit di Kabupaten Probolinggo menjelang pemilihan bupati menandai intensitas persaingan di arena politik. Calon-calon baru seperti Gus Haris, pengasuh
DEBAT keempat Pemilihan Presiden 2024, Minggu (21/1/2024) malam, tidak terlihat seperti debat kenegaraan. Debat kemarin terlihat jadi ambyar dan kurang