SERIKATNEWS.COM – Viral pemberitaan perihal sikap bengis Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumenep yang melontarkan kata tak pantas diucapkan oleh seorang pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ketika tiktokers via celuler dengan peserta aksi melalui telepon anak buahnya. Hal tersebut mendapat sorotan tajam dari Ketua Lembaga Bantuan Hukum Forum Rakyat Pembela Keadilan dan Orang-Orang Tertindas (LBH FORpKOT).
Ketua FORpKOT, Herman Wahyudi, SH., ikut berang dengan sikap Plt Kadinkes Sumenep yang langsung naik pitam pada saat diminta mundur dari jabatannya oleh para pendemo lantaran dinilai mandul mengatasi klinik kecantikan yang beroperasi secara ilegal di Kabupaten Sumenep.
Herman Wahyudi mengatakan bahwa para pendemo mendesak Plt Kadinkes Sumenep untuk mundur dari jabatannya bukan tanpa dasar dan alasan yang kuat. Sebab, faktanya sampai saat ini klinik kecantikan ilegal yang disorot oleh rekan-rekan aktivis belum ditindak dengan tegas oleh Dinas Kesehatan Sumenep selaku penyelenggara pemerintahan di bidang kesehatan.
“Apalagi teman-teman aktivis pada saat menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap Dinas Kesehatan Sumenep itu dilindungi oleh Undang-Undang. Selain itu mereka sebagai rakyat mempunyai hak untuk mengontrol kinerja pemerintah dan para aparaturnya,” ujranya, Sabtu (03/02/2024).
Jika ada pejabat publik, lanjut dia, apalagi yang bersangkutan adalah pimpinan OPD yang notabene mereka dibayar oleh negara menggunakan uang rakyat, namun tidak mau dikritik oleh rakyat, sebaiknya mundur dari jabatannya. “Kalau perlu jangan hanya mundur dari pimpinan OPD, tapi mundur jadi pegawai pemerintah,” jelasnya.
Menurut pria yang akrab disapa Herman itu, Plt Kadis Kesehatan Sumenep ini bukan kali ini saja mempertontonkan sikap anti kritik. Ketika didemo oleh masyarakat terkait masalah kematian bayi di Kecamatan Batang-Batang, dia juga menunjukkan sikap arogan dan hampir bentrok dengan massa aksi.
“Untuk itu kami minta kepada Bupati Sumenep segera mengganti Plt Kadinkes Sumenep. Karena dia tidak layak untuk menjadi pimpinan OPD yang menyelenggarakan pemerintahan di bidang kesehatan,” tukasnya.
Untuk diketahui, sejumlah aktivis yang mengatasnamakan dari Sumenep Forum menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Rabu (31/01) kemarin.
Mereka menuntut supaya Dinkes Sumenep menerbitkan surat rekomendasi penutupan klinik kecantikan SA Beauty Clinic dan Academy yang beroperasi tanpa dilengkapi izin operasional dari pemerintah daerah kabupaten sumenep.
Jalannya aksi sempat memanas ketika Plt Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumenep, Agustiono Sulasno melakukan tiktokers dengan para pendemo melalui telepon seluler Sekretaris Dinas Kesehatan Sumenep.
Sebab, Plt Kadis Kesehatan Sumenep naik pitam dan melontarkan kata “Colokna” (mulutnya) kepada peserta aksi lantaran diminta mundur jika tidak berani menerbitkan surat rekomendasi penutupan SA Beauty Clinic dan Academy.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...