Oleh: Kholili
Warga Indonesia di gemparkan dengan drama eksotis yang di perlagakan pejabat publik Setya Novanto yang saat ini menjabat Ketua DPR Sekaligus Ketua Umum Partai Politik yang berlambang pohon beringin, Setya Novanto pada 17 Juli 2017 lalu di tetapkan Sebagai tersangka Kasus Korupsi yang telah merugikan Uang Negara Sebesar 2.3 Triliun.
Pengacara Setia Novanto pada waktu itu mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan pada 4 September. Gugatan terdaftar dalam (nomor 97/Pid.Prap/2017/PN Jaksel). Nama Setya disebut oleh seorang tersangka kasus dugaan korupsi E-KTP. Dalam gugatannya, Setya Novanto menggugat status penyidik dan penyelidik KPK. Beberapa poin keberatan Setya Novanto adalah pengujian sah atau tidaknya alat bukti dalam menetapkan dirinya menjadi tersangka.
Praperadilan yang diajukan setya Novanto menjadi strategi menarik dan mengkagetkan publik pada waktu itu sebab pada ending pra peradilan Setya Novanto dinyatakan menang dalam praperadilan, dan publik menilai bahwa penyidik kurang cermat dalam menganalisa gugatan yang diajukan oleh Setya Novanto Sedangkan sebelumnya KPK menyatakan bahwa ia mempunyai alat bukti kuat tapi di akhir gugatan perkara malah KPK “kalah“, sehingga Publik menilai bahwa Setya Novantor Superman yang sudah menerjang orang-orang yang berkuasa namun tak Kuasa.
Pada waktu itu Setya Novanto berbaring lemah dirumah sakit dengan mengunakan masker oksigen dan selang infus, seperti yang beredar di berbagai media seperti orang yang tak berdaya, publik bukan malah belasungkawa atas derita yang dialami oleh ketua DPR sebab publik sudah bisa memprediksi perbuatan setya Novanto semua itu hanya rekayasa hidup yang dipertontonkan oleh Setya Novanto pada publik, drama itu sangat menarik perhatian publik. Prediksi Publik ternyata benar saat Ketua DPR di nyatakan “Menang” dalam Praperadilan, yang tak jauh dari hari itu Setya Novanto berdiri tegak dan pulih seperti Semula. Sikap Setya Novanto tersebut ibarat seekor kucing yang lagi mencari ikan di dapur, saat ada orang ia akan mengumpet dan menjauh dari pandangan orang tersebut, saat orang tersebut mulai pergi maka ia akan bergesa-gesa menuju tempat ikan yang diletakannya.
Selang berapa hari dari pulangnya PaPa Setya Novanto dari rumah sakit, ia berceramah dipondok pesantren jawatimur di daerah probolingo, media Sosial heboh menyoroti pak Setya Novanto yang mendadak menjadi seorang KH (Kyai Haji). Bahkan ada yang memangil KH. Koruptor, gadungan dan lain sebagainya. Hal yang mengkagetkan jagad raya ialah di terima Setya Novanto di pesantren sedangkan ia sudah di tetapkan tersangka korupsi E-KTP, istilah lain “koruptor kok diterima ditempat suci”.
Acting dan ide superior Setya Novanto sudah mengungah dunia untuk memperbincangkannya, karena keluguhan dan drama_drama yang ia buat selalu rasional walaupun yang dijebak lebih melek aksara tubuh, Indonesia dijadikan pentas demokrasi oleh Setya Novanto saat dirinya kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP.
Publik sudah menilai kecelakaan yang menimpa setya Novanto hanya Skenario yang dibuat secara sistematis dan realistis dari pada parkara sebelumnya sebab ia sudah tak bisa mengilak lagi dari kasus korupsi yang melandanya. Kecelakaan yang dialami Setya Novanto bukan malah membuat perihatin publik tapi sebaliknya yakni hanya menjadi bahan lelucon saja.
Yang bikin publik ketawa tersendu-sendu saat pengacara Setya Novanto mengatakan bahwa Setya Novanto mengalami kecelakaan yang sangat serius dan parah sebab kepalanya bengkak kayak Bakpao. Analogi yang bikin media sosial rame dengan updaten #SaveTiangListrik dan PAPA Bakpao. Anehnya lagi bahwa Ruang VIP RS Permata Hijau yang terletak dijakarta selatan itu sudah di bocking sebelumnya oleh pihak keluarga Setya Novanto. Sehingga kecelakaan itu hanya akal licik setya Novanto untuk memperlambat sidang.
Skenario Setya Novanto lebih menarik dari action bolywood bahkan lebih romantis dari drama koreo, sebab ia telah menghipnotes dunia untuk dijadikan tranding topik. Setya Novanto dan KPK ibarat sepasang suami istri, cerita itu bisa di gambarkan dengan kata bijak. “kalau seorang istri sayang kepada suaminya maka saat suami gak ada kabar selama satu hari akan menjadi pertanyaan besar bahkan kadang dicari “. hilangnya setya Novantopun sebelum kecelakaan dibuat undian dan bahkan di cari kemana-mana saking sayangnya KPK kepadanya.
Kesaktiannya Setya Novanto.
Setya Novanto merupakan pejabat publik yang dikenal “Sakti” karena keterlibatan kasus Korupsi ia selalu lulus, mulai pada tahun 1999 Setya Novanto Terlibat dalam kasus dugaan keterlibatan pengalihan hak piutang Bank Bali, tahun 2003 ia kembali terlibat dalam kasus penyelundupan beras impor dari Vietnam hingga pada tahun 2004
Ia menjadi sorotan dugaan skandal impor limbah beracun dari Singapura ke Batam dan tahun 2012 dugaan suap pekan olahraga nasional Riau, tahun 2015 dugaan skandal perpanjangan kontrak Freeport dan terakhir kasus E-KTP yang saat ini menjadi sorotan dan perbincangan hangat.
semua kasus diatas Setya Novanto di nyatakan lulus sehingga ia dikenal sebagai bapak superheru dan hebat bahkan ia di juluki orang sakti no satu yang ada Indonesia. Namun saya sangat percaya dengan pepatah lama yang mengatakan “sepandai-pandainya tupai melompat ia pasti akan jatuh” atau istilah yang agak modern “sehebat-hebatnya manusia menyimpan bangkai pasti aroma busuknya akan tercium“. Sehebat-hebat Setya Novanto pasti ia akan terserat juga kepenjara.
Akal licik dengan kemasan yang menjanjikan selalu polasan langkahnya dalam melarikan diri dari kongkongan buruk, ia selalu tampil lugu dengan rasa yang tak bersalah dan berdosa, kemampuannya mampu mengisolasi penengakan hukum di Indonesia, namun kali ini apakah bapak sakti ini akan lulus kembali?? Saya kira tidak akan, keterlibatan ia dalam dugaan kasus korupsi E-KTP yang menjeret orang sakti kali ini akan menjadi tinta sejarah panjang baginya, apabila Setya Novanto kembali lulus maka layak sekali lebel “Sakti” bagi Setya Novanto.
saya kira kasus kali ini merupakan tongak dan kecelakaan sejarah bagi Setya Novanto karena publik sudah mampu menilai dengan drama sistematis dan eksotis yang dibuat olehnya, tidak lain karena ia takut dan tidak mampu lagi untuk mengilak dari KPK dan takut berada dibalik geruji besi. Tapi, entalah ini hanya praduga tunggulah episode selanjutnya, apa ia akan tampilkan kembali setelah ia sehat nanti?.
*Penulis Adalah Ketua UKM Pengembangan intelektual UIN Sunan Ampel Surabaya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...