SERIKATNEWS.COM – Sektor industri agro termasuk sektor unggulan di DIY, akan tetapi sektor ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Oleh sebab itu, Disperindag DI. Yogyakarta berupaya mengatasi permasalahan tersebut, di antaranya melalui pemberian fasilitas pembinaan dan pelatihan, bantuan mesin/peralatan, promosi serta pemasaran dan sebagainya.
Kepala Disperindag DI. Yogyakarta Aris Riyanta mengatakan, sektor industri khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY ini mayoritas 60 persen merupakan industri agro dalam arti luas. Kondisi industri khususnya IKM di DIY tersebut masih menghadapi banyak permasalahan.
“Permasalahan IKM yang dihadapi antara lain kurangnya daya saing produk, ketergantungan bahan baku atau penolong impor, keterbatasan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi industri. Selain itu, belum optimalnya perlindungan dan pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” kata Aris di Yogyakarta, dikutip dari krjogja.com, Sabtu (9/3/2019).
Apabila dikaitkan dengan dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY 2017-2022, menurut Aris, keberhasilan dari pembinaan IKM diharapkan dapat memenuhi target sasaran. Hal tersebut dapat dilihat dari target indikator Nilai Tambah Industri Pengolahan selama lima tahun berturut-turut, yaitu Rp11.234 miliar pada 2018, Rp12.151 miliar pada 2019, Rp12.637 miliar pada 2020, Rp13.668 miliar pada 2021 dan Rp14.215 miliar pada 2022.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...