Kata Ustadz Abdul Shomad, orang yang minum kopi di Starbucks Coffee akan ditarik dari surga ke neraka, karena keuntungan Starbucks Coffee akan disumbangkan untuk kaum LGBT. Lho…lho…emang gimana itu ceritanya Tuhan dan Malaikat kok bisa sampai salah memasukkan orang ke surga, hingga yang sudah masuk ke surga kok harus disuruh pindah ke neraka, ustadz?…
Gimana pula ceritanya kok sampai Tuhan dan Malaikat punya daftar hitam (black list) perusahaan yang dianggap memasuki kriteria calon penghuni neraka?…
Baca Juga: Pandangan Terhadap Ustadz Abdul Somad
Kalau seandainya petani jual padi terus keuntungannya disedehkahkan pada seorang perempuan kelaparan yang ditemuinya di pinggir jalan, dan perempuan itu seorang lesbian, apakah orang-orang yang membeli beras itu juga jadi calon ahli neraka ustadz?…
Kalau saya ingin bertemu dengan teman-teman seperjuangan untuk membahas problem-problem keummatan atau kebangsaan, terus kami gak menemukan tempat yang nyaman selain Starbucks Coffee yang ada di dekat saya, lalu saya ajak masuk teman-teman kesitu dan minum-minum kopi hingga kami temukanlah solusi untuk mengatasi problem-problem keummatan atau kebangsaan tsb. apakah saya dkk. juga termasuk ahli neraka, ustadz?…
Ya ustadz, beragamalah secara rasional ustadz, hingga fatwa-fatwamu tidak ditertawakan orang. Beberapa waktu lalu Ustadz Shomad menganalogikan muslim dengan kentang, disaat yang sama Ustadz Shomad menganalogikan non muslim dengan anjing atau babi. Dan sekarang ustadz memfatwakan orang yang ngopi di Starbucks Coffee sebagai calon ahli neraka.
Duh, sempit sekali pemikiran ustadz terhadap ajaran Islam. Ngomong-ngomong dulu waktu di Maroko dan di Mesir, Ustadz Shomad study Islam apa hanya jalan-jalan lihat Tari Perut?
Profesi: Advokat KAI (Kongres Advokat Indonesia). dan Penulis, Serta Pemerhati Politik
Menyukai ini:
Suka Memuat...