JAKARTA – Direktur PT Sansekerta Consulting Group, Atik Heru Maryanti, menegaskan pentingnya memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional agar semakin efisien, kredibel, serta berorientasi pada pelayanan publik yang bermutu dan berkeadilan.
Sebagai salah satu tokoh yang terlibat dalam proses transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan pada tahun 2014, Atik memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika kelembagaan dan tantangan keberlanjutan sistem jaminan sosial kesehatan di Indonesia. Dengan pengalaman panjang di bidang kesehatan dan tata kelola korporasi, ia menilai BPJS Kesehatan memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi transformasi kesehatan nasional.
Selain itu, Atik Heru Maryanti juga memiliki latar belakang profesional sebagai akuntan, yang membuatnya memahami secara komprehensif aspek costing, budgeting, financing, serta penyelesaian masalah keuangan dan tata kelola lembaga pemerintah. Menurutnya, pengelolaan keuangan yang efisien dan berintegritas menjadi faktor utama dalam menjaga keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“BPJS Kesehatan ke depan harus mampu bertransformasi menjadi lembaga yang lebih cost-effective, kredibel, dan akuntabel, tanpa mengorbankan mutu pelayanan bagi masyarakat. Efisiensi harus berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas layanan,” ujar Atik Heru Maryanti kepada media, Rabu (12/11/2025).
Ia juga menekankan pentingnya penerapan kendali mutu dan kendali biaya, serta penghitungan unit cost yang akurat di setiap fasilitas kesehatan untuk menjaga keseimbangan antara kualitas layanan dan keberlanjutan finansial.
“Ke depan, BPJS Kesehatan perlu memiliki program strategis dalam mencari berbagai alternatif sumber pembiayaan guna memperkuat ketahanan keuangan lembaga. Dengan langkah tersebut, cita-cita universal health coverage yang merata dan berkeadilan dapat tercapai secara optimal,” tambahnya.
Menurut Atik, arah kebijakan tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang menempatkan pembangunan manusia, ketahanan kesehatan nasional, dan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama pembangunan nasional.
Berbekal pengalaman luas sebagai Komisaris PT Kimia Farma, Direktur RS BUMN Antam Medika, Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Komisaris Utama PT Sansekerta Medika Indonesia, serta sebagai akademisi di UGM dan UI, Atik juga aktif berkolaborasi dengan lembaga internasional seperti World Health Organization (WHO), Bank Dunia, dan Asian Development Bank (ADB).
Dengan rekam jejak tersebut, Atik Heru Maryanti dinilai memiliki kapasitas, wawasan global, dan kepemimpinan visioner untuk mendorong BPJS Kesehatan menjadi lembaga yang tangguh, modern, efisien, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.