SERIKATNEWS.COM – Pihak pemerintah Spanyol putuskan untuk menyuplai senjata langsung ke negara Ukraina dalam menangani invasi yang dilakukan oleh militer Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Pedro Sanchez, Perdana Menteri Spanyol, Rabu, 02 Maret 2022, waktu setempat. Hal itu dilakukan dua hari setelah menyatakan pemerintah Spanyol hanya akan berkontribusi melalui mekanisme pendanaan Uni Eropa.
Dikutip dari AFP, Kamis, 03 Maret 2022, langkah tersebut dilakukan sebab adanya tekanan pada pemerintah koalisi sayap kiri Sanchez untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif terhadap perang yang berkecamuk di sisi timur Eropa tersebut.
“Spanyol akan memberikan perangkat keras militer ofensif untuk perlawanan Ukraina,” ungkap Perdana Menteri Spanyol itu.
Margarita Robles, Menteri Pertahanan Spanyol pun juga menjelaskan kepada televisi Antena 3, jika perangkat keras militer itu termasuk 1.370 peluncur granat, 700.000 amunisi dan senjata otomatis ringan.
Lebih lanjut lagi, Margarita Robles juga mengatakan senjata tersebut dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki banyak pengalaman dalam menangani senjata.
Dikatakannya, senjata tersebut akan meninggalkan Spanyol pada Jumat (4/3) pagi waktu setempat dengan dua pesawat yang akan mendarat di sebuah wilayah Polandia yang notabenenya adalah kota yang cukup dekat dengan Ukraina.
Sebelumnya, Sanchez mengatakan Spanyol hanya akan memasok kemampuan ofensif melalui Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF) Uni Eropa, mekanisme pendanaan 450 juta euro yang diaktifkan pada hari Minggu lalu untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina.
“Kami akan mengirimkan materi ofensif melalui dana mekanisme perdamaian Eropa ini … yang oleh kami orang Eropa dapat digunakan untuk menyediakan materi ofensif ke Ukraina,” tuturnya pada sebuah wawancara, Senin 28 Februari lalu.
Kendati demikian, dengan meningkatnya jumlah negara-negara Eropa yang menyatakan akan mengirim senjata secara langsung, mendorong tekanan dari oposisi sayap kanan Partai Populer, yang mendesak Sanchez untuk bangkit dan tidak “bersembunyi di belakang Uni Eropa”.
“Kita harus menanggapi ancaman Eropa dengan tanggapan Eropa yang terkoordinasi dan bersatu … dan Spanyol segera merespons,” kata Sanchez kepada parlemen, Rabu 2 Maret.
Pemerintah Spanyol juga mengatakan akan mengirim 150 tentara tambahan ke Latvia, sebagai bagian dari peningkatan pasukan NATO yang lebih luas di wilayah Baltik. Sebelumnya, Spanyol telah menempatkan 350 tentaranya di sana.
Beberapa negara seperti, Amerika Serikat, Kanada, dan lebih dari selusin negara Eropa sejauh ini juga telah menyetujui permohonan Ukraina untuk peralatan militer.