SERIKATNEWS.COM – Rencana program pemerintah Indonesia mengembangkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan melalui PT Pertamina (Persero), terus diapresiasi banyak pihak. Koordinator Nasional Himpunan Aktivis Milenial Indonesia, Asip Irama, menyebut penggunaan BBM ramah lingkungan berdampak besar dalam mengurangi emisi gas dalam mendukung kesehatan masyarakat.
Dalam rangka menyongsong Indonesia 2024 sebagai negara industri berbasis nilai tambah, menurut Asip, penggunaan BBM ramah lingkungan tentu menjadi keharusan. Penggunaan BBM ramah lingkungan juga akan berdampak positif terhadap harapan hidup masyarakat Indonesia masa depan.
“Penggunaan BBM ramah lingkungan sekaligus akan memutus penggunaan energi fosil tak dapat diperbaharui ke renewable energy. Hal tersebut sangat pen ting demi meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional,” ungkap alumnus Ilmu Hukum Universitas Bung Karno itu.
Disebutkan Asip, aturan penerapan BBM ramah lingkungan telah tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar EURO 4. Dalam peraturan tersebut, standar baku mutu emisi gas buang kendaraan harus sesuai EURO 4. yaitu yang memiliki research octane number(RON) 95.
“Pemerintah Indonesia memang telah berupaya menurunkan emisi karbon dan mengurangi polusi udara. Sehingga, berdasarkan Permen LHK tersebut, penggunaan BBM untuk uji emisi agar mengikuti RON minimal 91 atau CN minimal 51,” kat Asip.
“Era normal baru akibat pandemi Covid-19 sekaligus menjadi momentum masyrakat Indonesia untuk beralih menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan. Pemberlakuan New Normal di sejumlah wilayah dan dibukanya akses wisata mesti dibarengi dengan kesadaran publik untuk menggunakan BBM dengan RON tinggi yang ramah lingkungan,” lanjut dia.
Dukung Pertamina
PT Pertamina (Persero) memang tengah berupaya mengembangkan BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan melalui sejumlah program. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, pihaknya hingga kini berusaha untuk menekan angka penggunaan BBM beroktan tinggi dengan meratakan sebaran outletBBM ramah lingkungan.
“Program Langit Biru Pertamina yang telah direalisasi di sejumlah wilayah di Indonesia bisa dibaca sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi krisis lingkungan, khususnya polusi udara,” terang Asip.
“bagaimanapun, sektor transportasi darat berkontribusi sangat dominan, bahkan hingga 75 persen sebagai sumber polusi udara. Tentu saja, proyeksi pengalihan bertahap Pertamina dari BBM beroktan tinggi ke rendah, termasuk program Langit Biru Pertamina, adalah langkah jitu dalam rangka mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan,” lanjut dia.
Asip mengapresiasi langkah Pertamina untuk meningkatkan penggunaan BBM berkualitas dan ramah lingkungan. Dirinya juga mengajak masyarakat Indonesia untuk turut mendukung langkah pemerintah untuk menekan emisi gas rumah kaca dengan mulai beralih konsumsi BBM yang ramah lingkungan.
“Publik mesti mendukung langkah strategis Pertamina ini, termasuk juga pemerintah. BUMN plat merah ini mesti diberikan kemudahan dan previlageuntuk terus mengembangkan produksi dan distribusi BBM ramah lingkungan demi kedaulatan dan ketahanan energi nasional,” pungkas Asip.