SERIKATNEWS.COM – Penyakit Hidrosefalus yang dialami oleh Aisyah Ade Rahma (12) warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo sejak lahir mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Gus dr. Moh Haris Damanhuri. Menurut dia, penyakit tersebut di Kabupaten Probolinggo memang cukup jamak terjadi di tengah-tengah masyarakat, tapi untuk kasus Aisyah Ade Rahma itu baru terpantau.
“Karena memang sebelumnya, dia dan keluarga tinggalnya di Bali jadi dirawat di sana, dan baru ini kembali ke Kabupaten Probolinggo, dan rasanya mungkin baru terpantau ada keadaan yang seperti ini,” kata Gus Haris, begitu ia disapa, Minggu (4/12/2022).
Dengan terpantaunya penyakit yang diderita Aisyah Ade Rahma, lanjut Gus Haris, hal tersebut sudah menjadi kewajiban seluruh elemen, terlebih Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk melakukan lebih banyak ikhtiar atau berbuat lebih dalam penanganannya.
“Yang pasti ini merupakan kewajiban kita bersama terutama pemerintah daerah untuk lebih banyak ikhtiar dan berbuat lebih banyak lagi untuk memperhatikan bagaimana masa depan si anak ini, karena apapun keadaannya manusia berhak hidup lebih baik,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Gus Haris menambahkan, jika pihaknya juga bakal ikhtiar dan memikirkan cara agar ke depannya putri sulung pasangan Suami Istri (Pasutri) Jalaluddin (40) dan Siti Ana Sari (32) itu mendapat skala prioritas dalam segi penanganan dan pengobatannya.
“Terutama juga untuk pemerintah daerah, karena ini juga rakyat Kabupaten Probolinggo, karena memang penyakit ini juga tidak bisa diobat sembarangan tapi lebih butuh penanganan khusus dan lebih serius,” tutur pria yang juga Ketua HKTI Kabupaten Probolinggo ini.
Wartawan Serikat News Probolinggo
Menyukai ini:
Suka Memuat...