SERIKATNEWS.COM– Pada periode 2025-2030, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi tertinggi dalam sejarah republik. Bonus ini sebenarnya sudah dialami sejak 2012, untuk itu Presiden Jokowi tak ingin kehilangan momentum menyiapkan masyarakat Indonesia dan generasi mendatang menyongsong gelombang perubahan iklim industri dari konvensional ke digital. Berkaitan dengan hal itu Kementerian Perindustrian meluncurkan peta jalan dan strategi Indonesia memasuki era digital “Making Indonesia 4.0” atau disebut dengan revolusi industry 4.0.
Dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB-9) di Kemenkominfo pagi ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan bahwa revolusi industri yang terjadi akan memaksa para pelaku industri mengubah paradigma mereka, mulai dari cara bekerja, cara berproduksi hingga cara mengkonsumsi. Pada prinsipnya perubahan yang dibawa 4.0 adalah efisiensi setinggi-tingginya di setiap tahapan rantai industri, maka setiap tahapan haruslah menghasilkan nilai tambahan yang signifikan.
Perubahan ini memerlukan 5 tekhnologi yang menjadi kunci pembangunan sistem industri 4.0, yakni pada lapisan logis memerlukan Artificial Intelligence (AI) dan lapisan konektivitas memerlukan Internet of Things (IoT). Sementara pada lapisan fisik, revolusi industri 4.0 memerlukan wearable (AR/VR), advance robotic, dan 3D printing.
Setidaknya ada 5 sekor prioritas yang menajdi fokus pemerintah untuk memulai revolusi industri ini, yakni sektor makanan dan minuman dimana Indonesia akan menuju kekuatan besar makanan dan minuman di Asean, lalu sektor tekstil dimana Indonesia akan menjadi produsen functional clothing terkemuka baik di pasar domestik maupun ekspor, juga sektor otomotif dimana industri otomotif nasional akan menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE dan EV (Electronic Vehicle). Sektor lain yang juga menjadi fokus adalah sektor kimia dimana Indonesia akan menjadi pemain terkemuka industri biokimia, dan terakhir adalah sektor elektronik dimana kita akan mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik.
Langkah dan strategi yang disiapkan Menperin dalam sektor makanan dan minuman adalah memberikan insentif tekhnologi berupa R&D (Research and Development) dan CAPEX (Capital Expenditure) yang kini tengah berjalan. Sementara pada sektor tekstil, pemerintah menyiapkan investor roadshow yang menyasar manufaktur global terkemuka. Sementara pada sektor Otomotif, pemerintah akan memberikan pendidikan vokasi juga upskilling dan reskilling tenaga kerja dengan memilih 1-2 sektor sebagai percontohan.
Selanjutnya pada sektor kimia, pemerintah akan membentuk pusat inovasi tekhnologi sesuai dengan revolusi industry 4.0 dengan terus melakukan percobaan peningkatan produktivitas, termasuk juga pelatihan tenaga kerjanya. Terkahir pada sektor elektronik, pemerintah sepenuhnya memberikan dukungan pada UMKM dengan mendorong mereka untuk masuk pada e-commerce serta memberikan pendanaan tekhnologi pada mereka.
Video Journalistic and Communication Enthusiast. Former News Presenter, part time freelancer and full time Millennial Mom.
Menyukai ini:
Suka Memuat...