SERIKATNEWS.COM- Gerakan #2019GantiPresiden yang dilakukan hari Minggu ini dinilai Ketua Umum Projo semakin tidak relevan dan jauh dari semangat membangun demokrasi , memperkuat sistem presidensial dan memajukan bangsa. ” Lah proses pendaftaran Capres dan Cawapres kan sudah berjalan. Ada dua pasang. Jokowi – KH Ma’ruf Amin dan Prabowo – Sandiaga Uno. Kita tunggu saja penetapan calon resmi KPU 21 September 2018. Kalau mau menghormati proses demokrasi kita tunggu saja dari KPU. Kecuali punya agenda lain. Mengalihkan isu uang mahar misalnya ha ha ha,” ujar Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo.
“Setiap warga negara boleh dan berhak menyalurkan aspirasi politiknya. Demokrasi menjamin itu. Tapi kalau provokasi dan menghasut pasti akan menimbulkan perlawanan. Kenapa sih Gerakan Ganti Presiden nggak jadi Gerakan dukung Prabowo – Sandi saja? Toh masyarakat kan sudah cerdas dan tahu bahwa para penggeraknya hampir seluruhnya pendukung Prabowo – Sandi, ” jelas Budi.
“Gerakan Ganti Presiden makin nggak relevan. Yang mengangkat dan memberhentikan Presiden itu rakyat. Tunggu saja tanggal 17 April 2019. Karena itulah pesta kedaulatan rakyat. Kita tunggu rakyat membuat keputusan,” jelas Budi.
“Ganti Presiden? Saya setuju saja. Tapi tahun 2024 saja ha ha ha. Tahun 2019 mayoritas rakyat masih menghendaki perubahan dan kerja nyata Jokowi. Karena anda boleh punya uang banyak untuk membeli apapun termasuk partai politik.Tapi anda tidak bisa membeli pikiran, hati , mimpi dan harapan rakyat,” pungkas Budi.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.