Grebeg Santri, Warnai Puncak Hari Santri Nasional 2017 DIY
Penulis: Serikat News
Minggu, 29 Oktober 2017 - 21:47 WIB
Foto:Hari Santri Nasional, PWNU DIY Gelar Kirab Pesantren
*Gerebeg Santri Puncak Kegiatan HSN DIY
Foto:Hari Santri Nasional, PWNU DIY Gelar Kirab Pesantren, Gerebeg Santri Puncak Kegiatan HSN DIY
Yogyakarta,SERIKATNEWS.COM- Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta diisi dengan kegiatan kirab. PWNU dalam HSN 2017 mengangkat tema Gerebeg Santri . Acara yang digelar pada Minggu (29/10) ini diikuti 34 kafilah peserta kirab yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Malioboro dengan mengambil start dari Gedung DPRD DIY dan finish di Alun-Alun Utara.
Peserta kirab terdiri perwakilan pesantren yang ada di DIY. Perwakilan pesantren antara lain Al Munnawir dan Ali Maksum, Al Imdad, Nurul Iman, Nurul Haromain, As Salafiyah, Aswaja Nusantara, Nurul Iman Mlangi, Sunni Darussalamn, Anwar Futuhiyah, Sunan Pandanaran, Darul Quran, Darul Muslihin, dan Al Mumtaz. Selain itu, ada juga perwakilan dari elemen organisasi dibawah NU. Seperti Muslimat, GP Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, PMII, Pagar Nusa, LP Maarif dan lain-lain. Banser menampilkan Drum Band. Sedangkan Fatayat mengusung tema Fatayat Tempo Dulu. Para pemudi NU ini mengenakam kebaya dan kerudung layaknya anak mudi NU pada jaman dahulu.
Peserta Kirab menampilkan aksinya di depan para tamu undangan dan para kyai di depan Gedung DPRD. Setelah itu, peserta kirab menyusuri jalan Malioboro hingga di Alun-Alun Utara. Ribuang orang memadati sepanjang jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara (Altar).
Setelah sampai di Altar, peserta berkumpul sambil menyimak perfomance dari perwakilan santri. Di akhir acara terpilih kafilah Ponpes Darul Quran dari Gunungkidul dinobatkan menjadi penampil terbaik. Dengan mengusung tema teatrikal dan membawa gunungan, ponpes ini meraih poin terbanyak. Peringkat kedua diduduki kafah Sunan Pandanaran dengan tema Paskibraka. Sedang posisi ketiga ditempati kafilah Al Imdad dengan tema pasukan semut ireng.
Perwakilan PWNU Fahmi Akbar Idris menyampaikan acara garebeg santri ini akan merupakan tonggak perpaduan antara budaya santri dengan Mataram Ngayogyakarta. “Gerebeg adanya hanya di tradisi Mataram dan Garebeg Santri ini adanya hanya ada di Jogjakarta.
Ditambahkan kegiatan ini akan menjadi agenda rutin PWNU DIY. Dan akan digelar setiap peringatan hari santri. “Tahun ini peserta yang ikut hanya sekitar 3 ribu orang. Tahun depan kita usahakan menjadi 5 sampai 10 ribu,” tambahnya.
Ketua Panitia Acara KH Muhammad Labib menambahkan selain kirab, puncak HSN DIY juga akan diwarnai dengan pengibaran bendera di Puncak Merapi. Bendera yang dikibarkan yakni Merah Putih, Nahdlatul Ulama dan Ayo Mondok.
Ada sekitar 60 orang santri pecinta alam yang akan ikut dalam pengibaran bendera ini. “Dijadwalkan pengibaran bendera dilakukan pagi hari pas terbitnya matahari dengan terlebih dulu dilakukan upacara bendera,” teranganya.
Rangkaian acara HSN DIY sebenarnya sudah dimulai sejak awal Oktober lalu. Beberapa kegiatan yang sudah digelar antara lain Sarasehan Santripreuneur di PP Al Mumtaz, Seminar Kebangsaan di PP Al Munnawir Krayak dan Cerdas Cermat Aswaja (CCA) di Universitas Nahdlatul Ulama serta Turnamen Futsal antar Santri yang digelar di Piramid Futsal.
Selain di DIY, peringatan HSN juga digelar oleh pengurus NU di Kabupaten dan Kota. Kegiatan meliputi upacara bendera, kirab, expo santri, lomba melukis untuk siswa PAUD dan TK serta lomba fashion show dan paduan suara untuk ibu-ibu muslimat. (Memet)
JAKARTA – Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dianggap berhasil meluncurkan serangkaian kebijakan strategis untuk mempercepat
JAKARTA – Jhon Cane Center (JCC) sebagai lembaga non-pemerintah mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menggunakan hak prerogatifnya dalam upaya
JAKARTA – Gerakan Pemuda Ansor menilai ekosistem ekonomi dan keuangan saat ini membutuhkan kerja-kerja elaboratif yang melibatkan seluruh instrumen untuk