Indonesia dinominasikan sebagai kekuatan ekonomi terbesar kelima dunia. Mampu beradaptasi dengan peradaban modern dan mempertahankan esensi pesan didalamnya.
Namun, harus memperhatikan perbedaan kondisi demografis. Dimana hal itu menjadi tema utama untuk diperhatikan. Melihat kondisi demografis antar provinsi berbeda satu dengan lainnya, ada yang disominasi oleh sektor pertanian, ada yang didominiasi oleh sektor pariwisata, dan lain sebagainya. Perbedaan kondisi demografis ini biasanya menyebabkan pembangunan ekonomi tiap daerah berbeda-beda.
Dalam hal pemerataan baik pembangunan maupun ekonomi tidak boleh disalurkan secara merata atau disamakan, karena mengingat kondisi atau kebutuhan tiap-tiap daerah itu berbeda-beda. Dalam pemerataan yang akan dituju, perlu diperhitungkan secara cermat kondisi setiap daerah-daerah yang dituju untuk menentukan sistem alokasinya.
Menurut hemat penulis, sektor pertanian harus dibangun terlebih dahulu, karena hal itu adalah pondasi pembangunan. Baru kemudian beranjak pada sektor industri sebagai tiang pembangunan, yang meliputi industri pangan, transportasi, militer, antariksa, pertambangan dan MIGAS, energi, dan sebagainya. Setelah Sektor Pertanian kita kuat, secara tidak langsung ketahanan nasional mulai tumbuh. Saat itu pula-lah kita memasuki era-industri.
jika pondasi dan tiang pembangunan pada negara/ daerah tersebut sudah kokoh. Kiranya perlu untuk melaju pada sektor jasa sebagai atap dari pembangunan, seperti kawasan ekonomi khusus indonesia.
Miris ketika melihat kondisi dimana berlimpah SDA dan budaya, namun, pengelolaan belum maksimal. Dalam kancah perekonomian global, negara berkembang hanya berperan sebagai penyedia bahan baku negara maju. Di negara maju bahan baku tersebut diolah lalu dijual kembali ke negara berkembang dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Faktor lain dalam pengembangan ekonomi di Indonesia adalah belum terciptanya budaya kreatif di masyarakat dan masih rendahnya penghargaan atas ide dan hak cipta.
Indonesia sebagai Negara kepulauan agraris dan maritim yang besar seharusnya bisa menjadi bangsa yang mandiri, yang berdikari dalam segala aspek bidang terutama ekonomi. Namun pada kenyataannya meski Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia tetap saja menjadi negara yang ketergantungan akan produk impor.
Produk impor harus dihasilkan dari komoditas pedesaan yang notabenya menjadi kebutuhan masyarakat. Ekonomi pedesaaan dapat mendorong dan menambah rasa nasionalisme, karena dengan adanya komoditas-komoditas yang tersebut akan bisa menambah kecintaan masyarakat terhadap produk sendiri, produk dalm negeri.
Dengan meningkatnya perekonomian dipedesaan dan didaerah masing-masing dapat mengurangi angka urbanisasi yang sekarang juga menjadi masalah. Karena masyarakat desa berbondong-bondong pindah merantau kekota untuk mengadu nasib dikota.
Belum lagi dalam hal pendidikan. Pemerintah seharusnya mampu meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan. Hal itu juga dapat membantu menguatkan pondasi-pondasi bangsa terkhusus dalam hal ekonomi.
Kemajuan sektor perekonomian adalah kunci dalam menjadikan negara Indonesia menjadi negara maju. Dengan perekonomian yang kuat maka kesejahteraan masyarakatnya akan terjamin, sehingga tingkat kriminalitas yang sebagian besar karena faktur ekonomi akan menurun.
*Penulis Adalah Mahasiswa Perbandingan Madzhab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Relawan Cak Imin sampai mati.
Menyukai ini:
Suka Memuat...