SERIKATNEWS.COM – Pada tanggal 17 Agustus 2020, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) genap berusia 75 Tahun. Berbeda dengan suasana dan nuansa peringatan-peringatan HUT NKRI sebelumnya. Peringatan Hari Ulang Tahun NKRI tahun ini terasa sangat “istimewa” karena masyarakat merayakan HUT NKRI tercinta di tengah-tengah ancaman dan bahaya pandemi COVID-19.
Salah seorang Fungsionaris DPP Perkumpulan Cendekiawan Protestan Indonesia (PCPI), Jeannie Latumahina mengatakan, walaupun HUT NKRI yang ke-75 dirayakan dalam kondisi krisis dan menyedihkan, tetapi masyarakat tetap bersemangat dan bersyukur dalam merayakan, menyambut dan menggelorakan HUT NKRI.
“Kita bersyukur Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan berkat umur yang panjang bagi NKRI, menyertai dan memberkati seluruh rakyat dan komponen bangsa kita. Kita bersyukur NKRI tetap kokoh berdiri, bersatu, dan melangkah maju memasuki masa depan yang penuh harapan dan tantangan. Kita sebagai bangsa yang satu harus tetap optimis, antusias dan bersinergis melangkah bersama mengisi hari esok,” ujar Jeannie Latumahina kepada Serikat News di Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Meskipun di tengah-tengah ancaman dan bahaya pandemi COVID-19, yang telah membuat semua bangsa dan masyarakat di seluruh dunia krisis, Pemerintah Indonesia mengambil tema ‘Indonesia Maju’ sebagai tema HUT NKRI ke-75.
Dalam Surat Edaran Mensesneg Pratikno yang diterbitkan pada 23 Juni 2020 lalu, dijelaskan makna slogan Indonesia Maju yang menjadi tema besar peringatan kemerdekaan RI tahun 2020: Indonesia Maju adalah sebuah representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah simbolisasi dari Indonesia yang mampu untuk memperkokoh kedaulatan, persatuan, dan kesatuan Indonesia.
Jeannie Latumahina menilai bahwa tema “Indonesia Maju” menjadi simbol ajakan agar masyarakat Indonesia mau fokus bersama ke hal-hal penting dalam menyatukan keberagaman di Tanah Air.
“Makna kemerdekaan saat ini bukan hanya sebagai kata, kemerdekaan adalah kesempatan. Kesempatan untuk bermimpi hingga jadi nyata dan kesempatan untuk berkarya tanpa batas. Sekarang saatnya kita fokus kepada hal yang benar-benar penting dalam menyatukan keberagaman melalui kolaborasi untuk memperkenalkan jati diri bangsa Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, dari tema HUT NKRI tahun 2020 tersebut, terkandung seruan kepada seluruh komponen bangsa untuk mengisi kemerdekaan, untuk terus berkarya tanpa batas dan untuk terus berani bermimpi mewujudkan cita-cita bangsa.
Sebagai komponen kedua terbesar di Indonesia, lanjut Jeannie Latumahina, umat Kristen Protestan sebagai bagian integral dari NKRI harus terus merefleksikan, menggumuli dan memperkuat tugas, tanggung jawab, partisipasi dan kiprahnya dalam Pembangunan Nasional.
“Umat Kristen Protestan sejak 1928 hari lahir Sumpah Pemuda, sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan 1945 sampai HUT NKRI ke-75, telah pro aktif berkiprah memberikan kontribusi besar dalam hampir semua bidang kehidupan strategis. Umat Kristen Protestan telah terbukti ikut menentukan dan mewarnai arah perjalanan bangsa Indonesia. Partisipasi dan kontribusi Kristen Protestan di NKRI telah menjadi faktor dan elemen penting dalam pembangunan nasional,” imbuhnya.
Dalam bidang pendidikan, misalnya, umat Kristen Protestan telah mendirikan lebih dari 6000-an sekolah, dari tingkat SD-SMA, dan lebih dari 20 Universitas. Demikian juga dalam bidang pelayanan kesehatan, ada cukup banyak rumah sakit yang didirikan umat Kristen Protestan.
“Dalam bidang-bidang strategis yang lain, partisipasi umat Kristen Protestan pun cukup menonjol. Umat Kristen Protestan dari sejak awal Kemerdekaan telah berjuang bersama-sama komponen bangsa yang lain dalam melahirkan, mempertahankan dan memajukan NKRI tercinta. Umat Kristen Protestan belum pernah absen dalam partisipasi mengisi pembangunan bangsa,” tambah Jeannie Latumahina.
Dia pun menjelaskan, dalam perjalanan menyongsong 100 Tahun Indonesia Emas, umat Kristen Protestan bisa menjadi Lokomotif dan Energi Pembangunan Indonesia. Umat Kristen Protestan memiliki potensi besar dan kapabilitas yang mumpuni menjadi agen dan aktor kemajuan Indonesia. Dengan populasi sekitar 20 juta jiwa, Indonesia saat ini merupakan negara berpenduduk Kristen Protestan terbesar di Asia Tenggara.
Oleh karena itu, melalui momentum HUT NKRI ke-75 ini, Perkumpulan Cendekiawan Protestan Indonesia (PCPI) menyerukan dan mendorong Umat Kristen Protestan untuk terus bersemangat, terus proaktif dengan tak kenal lelah, berkreasi, berpikiran dan bersikap progresif dan transformatif untuk memajukan diri dan memajukan SDM bangsa.
“Kita harus berpartisipasi dan berkontribusi yang besar dalam membangun dan mengharumkan nama Indonesia. Perkumpulan Cendekiawan Protestan Indonesia menyerukan Umat Kristen Protestan Memaksimalkan Partisipasi dalam Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas,” tegas Jeannie.
“Kita percaya, dengan spirit Protestan yang berjiwa transformatif, reformatif, kristosentris, dan bibel-sentris, dan dengan merevitalisasi Etos Kerja Protestan, umat Kristen Protestan bisa menjadi lokomotif, pionir dan garda terdepan kedigdayaan, kejayaan, kemajuan dan kesejahteraan Indonesia Menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...