Oleh: M. Faizi
BULAN Ramadan seharusnya menjadi momentum bagi masyarakat, khususnya anak muda, untuk meningkatkan ibadah dan melakukan kegiatan positif. Namun, di berbagai daerah, justru muncul fenomena trek-trekan motor yang kerap dilakukan pada sore menjelang berbuka dan malam hari setelah salat tarawih. Fenomena ini tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pelaku maupun pengguna jalan lainnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, intensifikasi Patroli oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep menjadi langkah yang sangat diperlukan. Patroli bukan sekadar bentuk tindakan hukum, tetapi juga sebagai sarana edukasi agar masyarakat semakin memahami risiko dan bahaya trek-trekan di jalan raya. Seperti pepatah, “Sedia payung sebelum hujan,” lebih baik mencegah kecelakaan sebelum terjadi daripada menyesal di kemudian hari.
Trek-trekan motor umumnya dilakukan secara berkelompok dengan kecepatan tinggi di jalan umum tanpa pengamanan yang memadai. Selain menghambat arus lalu lintas, aktivitas ini juga sangat rentan menyebabkan kecelakaan. Tidak jarang, para pengendara mengalami cedera serius, bahkan kehilangan nyawa akibat kurangnya kesadaran akan keselamatan berkendara. Oleh karena itu, patroli yang lebih intensif dapat menjadi solusi efektif dalam menekan angka pelanggaran sekaligus mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Namun, upaya penertiban patroli ini sebaiknya tidak hanya mengandalkan tindakan represif, tetapi juga dibarengi dengan pendekatan persuasif melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Satlantas Polres Sumenep perlu menggandeng tokoh masyarakat serta komunitas sepeda untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya keselamatan di jalan.
Peran Strategis Tim Elang Satlantas Polres Sumenep dalam Menjaga Ketertiban Lalu Lintas di Bulan Ramadan
Tim Elang Satlantas Polres Sumenep merupakan unit patroli respons cepat yang berperan penting dalam menegakkan disiplin berlalu lintas di wilayah hukum Sumenep. Tim ini menjadi ujung tombak dalam menangani berbagai pelanggaran yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Dalam praktiknya, Tim Elang tidak hanya berfokus pada penindakan pelanggaran, tetapi juga melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat. Dengan patroli yang intensif, tim ini mampu merespons berbagai situasi di jalan raya dengan cepat, seperti pelanggaran rambu lalu lintas, pengendara yang tidak menggunakan helm, serta aksi trek-trekan yang berisiko tinggi.
Keberadaan Tim Elang Satlantas Polres Sumenep di bulan Ramadan bukan sekadar tentang penegakan aturan, tetapi juga mencerminkan kepedulian terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat. Dengan komitmen tinggi, mereka menjadi pilar utama dalam menciptakan suasana kondusif selama bulan suci, memastikan bahwa jalanan tetap aman, lancar, dan bebas dari gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah Ramadan.
Maka dari itu, sudah selayaknya kita sebagai masyarakat mendukung upaya mereka dengan patuh terhadap aturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan bersama. Karena ketertiban bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga cerminan kedewasaan dan kepedulian kita sebagai pengguna jalan.
Seperti kata pepatah, “Sedia payung sebelum hujan,” jangan sampai kita menyesali kejadian yang sebenarnya bisa dicegah sejak awal. Dengan sinergi antara penegakan hukum yang tegas dan pendekatan edukatif yang berkelanjutan, diharapkan fenomena trek-trekan sepeda liar dapat diminimalisir. Dengan demikian, suasana Ramadan dapat berlangsung lebih aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...