Penulis: Serikat News
Minggu, 28 Mei 2017 - 20:51 WIB
Sumber: Citizendaily.net
JAKARTA, Serikatnews – Hari Anti Tambang (HATAM) harus didasari atas kenyataan sudah saatnya mulai menjadikan pertambangan dijadikan sebagai sejarah (make mining history) dalam perjalanan bangsa ini kedepan.
“Terbukti, industri pertambangan yang sudah berlangsung ratusan tahun ini malah terus menjadikan Indonesia sebagai ruang akumulasi kapital yang menjadikan Tanah Air sebagai sumber ekstraksi bahan mentah bagi korporasi- korporasi raksasa dan bank-bank pendukungnya,” kata Koordinator Kampanye JATAM, Ki Bagus Kusuma dalam siaran pers yang diterima Serikatnews pada Minggu (28/5).
Tidak hanya itu, kata Ki Bagus, industri pertambangan telah berhasil menghapus mimpi dan cita-cita Anak Bangsa, bahkan telah merenggut ratusan nyawa anak negeri.
Menurutnya, peringatan HATAM yang dilakukan di berbagai tempat ini menggambarkan bagaiamana rakyat mulai sadar dan kritis akan pilihan ekonominya, dengan menciptakan ekonomi tanding yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Pada 2017 ini setidaknya 22 wilayah di Indonesia turut serta menyemarakkan HATAM dengan berbagai aktivitas untuk menyuarakan perlawanannya terhadap industri tambang dan mendukung ekonomi tanding berdaya pulih,” ujar Ki Bagus. (Arif K Fadholy)
SUMENEP – Kompetisi Pelajar Juara Indonesia (Komperasia) yang diselenggarakan oleh Andima Smarthouse di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Surabaya sukses
SUMENEP – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Wiraraja yang diketuai oleh Dr. Wilda Rasaili melakukan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi
SUMENEP — Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Wiraraja Madura menggelar sosialisasi bertajuk “Pendidikan Toleransi dan Demokrasi” kepada siswa Madrasah
JAKARTA – Komunitas Gubuk Literasi Indonesia sukses menggelar Webinar Nasional dalam program Gubuk Science ke-20 Kolaboratif, Rabu malam (15/1/2025). Acara