SERIKATNEWS.COM – Hari ini tercatat Gunung Merapi mengalami guguran awan panas dengan amplitudo 21 mm durasi 174 detik dengan jarak luncur 2.200 m ke arah Kali Bebeng pukul 16.38 WIB. Aktivitas gunung Merapi yang terus meningkat membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melakukan pemeriksaan tempat evakuasi akhir. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu warga harus diungsikan.
“Sebanyak 38 lokasi tempat evakuasi sudah dilakukan pemeriksaan terutama dalam sarana prasarana,” ujar Mhd Muzamil selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Magelang, Kamis 09 Desember 2021.
Ia menjelaskan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelayakan sarana dan prasarana pengungsian. Mulai dari kamar mandi (MCK), tempat tidur dan kapasitas penampungan. Selain memastikan sarana dan prasarana kelayakan tempat, pihaknya juga melakukan perbaikan jalan untuk mempermudah evakuasi.
“Kami mengupayakan jalan yang akan dilalui untu evakuasi dapat ditambal dan diperbaiki untuk mempermudah evakuasi nantinya. Beberapa jalur sudah berhasil diperbaiki, namun memang belum semuanya selesai karena jalur evakuasi panjang dan banyak,” imbuhnya.
Selain itu, pelatihan dan sosialisasi terus dilakukan dalam rangka mitigasi. Pengawasan piket di masing-masing wilayah juga terus ditingkatkan hingga 24 jam.
“Antisipasi terus dilakukan dengan bekerjasama dengan banyak pihak, sehingga dapat menekan angka kematian maupun korban dari bencana,” tuturnya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, bukan hanya karena letusan gunung Merapi, tetapi juga bahaya lahar dingin. Intensitas hujan di Kabupaten magelang yang cukup tinggi terutama di puncak Merapi dapat mengakibatkan banjir lahar dingin sewaktu-waktu bias terjadi.
“Sudah ada korban yang terseret arus lahar dingin, jangan sampai ada korban lainnya. Warga harus tetap waspada karena sungai yang berhulu di merapi bias sangat besar,” pungkasnya.
Wartawan Serikat News Magelang