SERIKATNEWS.COM – Pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut banyak beras impor beredar di Klaten dibantah langsung oleh Bupati Sri Mulyani.
Bahkan, Bupati Sri Mulyani langsung mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi penggilingan padi. Hasilnya, tidak ada beras impor seperti yang diungkapkan Prabowo.
“Saat ini tidak ada serbuan beras impor yang masuk ke Klaten karena Klaten merupakan salah satu lumbung beras nasional, bahkan tidak ada petani yang resah karena beras impor,” kata Sri Mulyani di sela-sela sidak gudang penggilingan padi di Desa Kepanjen, Delanggu, Rabu (16/1/2019).
Dia menyebutkan, saat ini luas panen padi di daerhanya mencapai 74,372 hektare dengan produktivitas 5,8 ton per hektare. Sedangkan produksi gabah di Klaten hingga Januari 2019 sebanyak 431.359 ton atau setara 259.291 ton beras dan untuk konsumsi beras rakyat Klaten mencapai 125.103 ton.
Sri Mulyani juga menepis anjloknya harga gabah di tingkat petani. Menurutnya, harga beras premium di pasaran saat ini sebesar Rp10.300 per kg dan harga beras medium Rp9.600/kg.
“Harga beras di Klaten tidak anjlog namun terjangkau oleh masyarakat,” ucapnya.
Pengusaha penggilingan padi, Harjono ikut menegaskan bahwa tidak ada serbuan beras impor di Klaten seperti yang disebutkan Prabowo.
“Tidak ada beras impor di sini. Yang ada para tengkulak atau penebas padi dari kabupaten lain yang masuk ke Klaten,” katanya.
Harjono juga mengatakan para pengusaha padi hingga kini masih mampu membeli harga padi atau gabah petani sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Harga (gabah) masih stabil,” ucapnya.
Diketahui, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan di JCC Plenary Hall Jakarta, Senin (14/1/2019) malam lalu, menyatakan banyak petani resah akibat serbuan beras impor masuk ke Klaten. Pernyataan itu sempat viral di media sosial dan mendapat perhatian dari sejumlah kalangan.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.