SERIKATNEWS.COM – Puluhan warga Jawa Tengah tergabung dalam Koalisi Tembakau for Gus Muhaimin 2024 (KTFGM 2024) gelar bedah buku “Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan (2022)” karya Dr H A Muhaimin Iskandar, di Kawasan Wisata Alam Posong (Lereng Gunung Sindoro), Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis petang, 29 September 2022.
Bedah buku bertajuk “Selamatkan Industri Tembakau untuk Rakyat” digelar di kawasan pedesaan dan dihadiri para pelaku industri tembakau dari beberapa kota di Jawa Tengah.
Turut hadir sebagai narasumber seperti Ahmad Dimyati (Pengurus Wilayah Lembaga Pertanian Nahdlatul Ulama, Jateng), Ellen Kurnialis (Sekjend GUSTI, Guyub Sehat Tembakau Indonesia), Nur Ahsan (Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia/HIPMI, Kabupaten Temanggung), Sidik Budiyono (pelaku industri rokok herbal), dan Bambang Elf (inisiator acara, Koordinator KTFGM 2024).
Gelaran diskusi yang dimoderatori oleh Kholilul Rohman (Gus Maman) itu berlangsung secara meriah dengan antusiasme masyarakat yang begitu besar.
Dalam acara tersebut tercetus gagasan bahwa calon legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (caleg PKB) harus berani menandatangani kontrak politik dengan para petani tembakau. Gagasan tersebut dilontarkan oleh Koordinator KTFGM 2024 Bambang Elf sebagai respons pernyataan narasumber Ahmad Dimyati yang melontarkan gagasan agar para politisi harus berpihak dan berani memperjuangkan nasib para petani tembakau.
“Panjangnya rantai perdagangan IHT (industri hasil tembakau) justru merugikan petani. Pangkal persoalannya, banyak regulasi pemerintah yang tumpang tinduh dan petani tembakau kena batunya,” kata Dimyati.
Sepontan Bambang Elf meminta microphone kepada moderator untuk bicara. Lalu di depan peserta diskusi melontarkan pertanyaan:
“Jika begini terus, para caleg PKB harus berani tanda tangan kontrak politik dengan para petani tembakau. Berani, nggak? Apakah setuju?” tanya Bambang Elf.
“Beraniiiii…. Setujuuuu….”, para peserta diskusi serentak berteriak membuat ruangan diskusi yang penuh asap tembakau terasa bergetar.
Dikatakan, jika kelak petani tembakau punya “cantholan politik” kepada politisi Senayan sehingga menjadi mudah secara regulasi untuk membantu petani maupun menurunkan mahalnya biaya cukai tembakau.
Menurut Bambang, kontrak politik caleg PKB di depan para petani tembakau sebagai salah satu langkah strategis mengangkat harkat dan martabat petani tembakau, agar ketika kelak para politisi tersebut memegang jabatan strategis di pemerintahan para petani mudah menagih komitmennya agar melahirkan regulasi yang berpihak kepada petani.
“Karena secara personal sudah kenal sebelum pemilu. Jika caleg tanpa kontrak politik, ya petani tidak bisa menagihnya,” tutur Bambang.
Stigma Tembakau
Narasumber Ellen Kurnialis menyatakan, gagasan Gus Muhaimin dalam buku Visioning Indonesia
sudah memberikan sinyal keberpihakan yang jelas terhadap bidang pertanian.
Katanya, konsep makronya sudah jelas memberikan arah kebijakan pertanian bagi petani maupun usulan-usulan baru agar jadi rekomendasi perbaikannya pemerintahan mendatang.
Dikatakan, selama ini tembakau memperoleh stigma buruk dilontarkan oleh sekelompok industri tertentu sebagai zat adiktif.
Padahal sesungguhnya tembakau mengandung zat-zat baik dan berkualitas, misalnya, untuk menjaga kesehatan dan pengobatan manusia.
“Tembakau bukan zat adiktif. Tembakau tidak bikin orang ketagihan, tidak seperti heroin atau sabu-sabu. Justru tembakau bikin konsumen sehat dan cocok untuk pengobatan. Sudah banyak perajin tembakau bikin rokok kesehatan dan berkembang diterima masyarakat,” kata Ellen.
Omset tembakau lembutan
Ketua HIPMI Temanggung, Nur Ahsan, menyatakan tembakau Temanggung mengalami penurunan produksi akibat kurangnya keberpihakan para steakholder terhadap nasib petani tembakau.
Selain itu, gempuran tembakau impor ikut mempengaruhinya. Bahkan ada pejabat yang tidak paham bagaimana mengelola tembakau padahal dia pejabat yang seharusnya mengurusinya.
Namun, ujar Nur Ahsan, warga Temanggung mampu kreatif di tengah himpitan pasar tembakau berhadapan dengan industri besar.
Makanya celah-celah kecil terus dicoba warga dengan memanfaatkan ketersediaan peluang pasar seperti memproduksi tembakau jenislembutan
untuk melayani konsumenlintingan
.
“Meskipun omset lembutan masih terbatas, namun peningkatannya dari tahun ke tahun sangat bisa diharapkan. Agar petani tidak selalu bergantung pada serapan pabrik-pabrik rokok besar,” kata Nur Ahsan.
Di akhir sesi narasumber Sidik Budiyono menelorkan gagasan kepada petani dan pelaku industri tembakau agar mau mencoba berinovasi dan mengambil kesempatan pasar yang masih terbuka. Mbah Sidik, panggilan akrabnya, sudah mencoba produksi rokok jenis herbal dengan harga terjangkau.
“Biar warga tetap sehat dan untung. Jual rokok murah tidak masalah, yang penting bisa membeli tembakau petani dengan harga layak, dan dijual jadi rokok dengan keuntungan lumayan,” ujarnya.
Dikatakan Sidik, rokok jenis herbal termasuk dalam SKT (sigaret kretek tangan) saat ini memperoleh serapan konsumen secara signifikan dan berani bersaing dengan rokok SKM (sigaret kretek mesin) dalam hal rasa dan harga.
Touring Koalisi tembakau Merbabu-Andong-Sumbing-Sindoro
Sebelum bedah buku, pagi harinya, para peserta KTFGM 2024 melaksanakan touring de tobbacco coalition (Touring Koalisi tembakau) dari Kawasan Argowisata Gunung Andong, Dusun Gogik, Desa Girirejo, Ngablak, Magelang menuju Kawasan Wisata Alam Posong, Temanggung.
Para peserta touring mengendarai puluhan sepeda motor kecepatan santai sehingga selama perjalanan memperoleh simpati para pelintas jalan maupun warga yang berpapasan.
Motor-motor dihiasi bendera bertuliskan “Koalisi Tembakau For Gus Muhaimin 2024” bergambar siluet Gus Muhaimin. Selain itu, para pengendaranya memakai jaket bertuliskan logo gambar yang unik dan kreatif.
Di tengah perjalanan para peserta singgah di kawasan wisata Lereng Sumbing Tuk Budaya, Desa Losari, Temanggung, sembari berkunjung ke kawasan pertanian tembakau.
Koordinator Seksi Keamanan Touring KTFGM 2024, Bima Citra Yudha, mengatakan, touring bertujuan kampanye bahwa tembakau mempunyai nilai ekonomi yang menghidupi rakyat di desa-desa di mana Gus Muhaimin berpihak kepada para petaninya.
“Perjalanan touring sepeda motor sejauh sejauh kurang lebih 125 kilometer dari Merbabu-Sumbing-Sindoro memperoleh simpati warga masyarakat,” katanya.