PANDEMI yang melanda dunia dan khususnya Indonesia pada awal 2020 menyebabkan merosotnya perekonomian pada berbagai bidang usaha. Seperti yang dialami oleh salah satu perusahaan penjualan barang pakaian muslim dan obat penurun berat badan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di jalan Jogja-Wonosari, mengalami penuruan omzet secara drastis. Sebagai dampaknya operasional perusahaan terganggu karena kesulitan ekonomi.
Untuk bertahan, perusahaan yang awalnya melakukan penjualan ke luar negeri ini mengalihkan target ke masyarat Indonesia karena permintaan dari luar negeri yang semakin kecil. Namun demikian, perubahan target tidak serta merta membawa keberhasilan karena permintaan dari dalam negeri juga terbatas seiring penurunan ekonomi secara nasional. Masyarakat lebih memilih berhati-hati dalam berbelanja pada yang penting atau prioritas saja dan memilih berhemat. Aktivitas ekonomi kemasyarakatan juga terbatas karena pedagang mengalami kesulitan ketika pemerintah melakukan lockdown yang membatasi kegiatan di luar rumah dan mencegah kerumuman melalui social distancing.
Perusahaan YSG telah berusaha memutar otak, bagaimana caranya agar perusahaann tersebut masih bisa berjalan. Alhasil perusahaan menjual aset pribadi dan melakukan beberapa pinjaman uang untuk menggaji karyawan dan memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Namun karena pandemi tidak hanya sebentar tapi lebih dari dua tahun dan kondisi tidak kunjung membaik, perusahaan semakin merosot dan dan pada akhirnya harus gulung tikar. Hal ini memaksa perusahaan melakukan PHK pada karyawannya dan memberikan pesangon meskipun belum semuanya menerima.
Belajar dari pengalaman ini, menunjukkan bahwa usaha bisnis perlu secara fleksibel berubah guna mengatasi hambatan. Banyak usaha bisnis mengarahkan proses penjualannya secara online pada masa pandemi agar konsumen tetap dapat mengakses produknya. Meskipun demikian tidak semua yang berjualan online secara otomatis akan berhasil dengan sendirinya. Beberapa perusahaan lain melakukan penghematan dan hanya membatasi pada aktivitas yang menghasilkan profit saja, seperti hotel-hotel yang dibuka ketika ada pesanan saja atau merumahkan sementara sebagaian karyawan hingga kondisi membaik.
Pengembangan sumber daya manusia dan dukungan kepemimpinan yang kuat penting dimiliki untuk membawa perusahaan mengatasi hambatan dan menemukan solusi terbaik. Seiring menurunnya pandemi dan mulai bangkitnya perekonomian di tahun 2022 diharapkan pemerintah memberikan banyak kemudahan melalui regulasi dan insentif agar usaha-usaha yang mengalami kejatuhan akibat pandemi dapat bangun dan seiring pemulihan ekonomi dapat mempekerjakan karyawannya kembali.
Penulis: Angesti, Novianty, Mahanani, Nurmustofa, Wiratama, Kurniawan, Hanandoko, dan Kurniawan (Univ. Sarjanawiyata Tamansiswa)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.