Amien Rais dan Hanafi Rais, bagaikan pinang dibelah dua selain memang keduanya adalah bapak dan anak ternyata perwatakan dan insting politiknya sama, sama-sama kurang cerdas alias tumpul.
Setelah kasus statementnya yg mengatakan pembagian sertifikat gratis dilakukan presiden Jokowi adalah pengibulan serta 74% tanah Indonesia dikuasai asing akhirnya menjadi kontroversi di masyarakat sampai menyulut perang dingin si Amin dgn menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Melihat posisi yg kurang menguntungkan dan justru statement ini bagai senjata makan tuan, ramai ramai para elite PAN berusaha menyelamatkan sang pendiri partai.
Ibarat baru mau pemanasan ternyata senjata sang tuan sudah meleleh sebelum kena sasaran, buru buru dengan sigap mereka rubah strategi dengan berusaha keras menunjukkan apa yang Amin Rais katakan adalah sebuah kebenaran yang didukung dengan data. Namun sayang data yang mereka pakai disanggah oleh si pemilik data (Bank Dunia), BPN dan Megawati Institut karena data tersebut adalah data penelitian di tahun 2013 dimana saat itu masih dijaman pemerintahan SBY.
Dibalik pernyataan kontroversi itu sebenarnya inilah strategi Amin Rais yang ceroboh dan bernafsu untuk segera menaikkan elekbilitas PAN yg semakin merosot dan sepi dari pemberitaan serta kalah pamor dibandingkan dengan partai partai lain seperti PKB & Demokrat.
PKB & Demokrat tanpa basa-basi dan secara terang-terangan mencoba mengeksploitasi kader kader terbaiknya untuk bersaing di bursa cawapres dan merasa paling pantas kadernya disandingkan dengan Jokowi di pilpres 2019 nanti.
Sedangkan PAN selain hanya mengandalkan corong Amin Rais dan ketumnya Zulkifli Hassan, PAN sepertinya gagal memunculkan kadernya di kancah perpolitikan nasional.
Seperti kehilangan akal dan terlihat kurangnya koordinasi di intern PAN hal itu terlihat dari pernyataan Amin dan Hanafi Rais yg berbeda dan bahkan berseberangan dgn Zulkifli Hassan sang ketua umum.
Pernyataan Amin membuat was was Zulkifli mengingat data pembebasan lahan hutan yg terbesar itu justru terjadi di eranya saat dia menjabat sebagai menteri Kehutanan di masa pemerintahan SBY.
Akhirnya Zulkifli harus potong kompas untuk meredam dan menghindari diungkitnya kembali kasus yg melibatkan dirinya, sehingga pada kesempatan lain Zulkifli menyebut bahwa Amin adalah orang khusus di tubuh partai sehingga dia bebas untuk melakukan apa saja dan bahkan menurutnya statement Amin adalah hal yang biasa.
Zulkifli bahkan punya pandangan yg berbeda dengan mempertimbangkan partainya untuk mendukung dan mencalonkan Jokowi di pilpres 2019 nanti.
Besanan sih boleh tapi kalau urusannya sudah menyangkut jeruji besi pasti siapapun akan berjuang dan memilih menyelamatkan diri.
Jungkir balik strategi yang dilakukan Amin dan cs-cs nya serta ramuan apa saja yg akan mereka pakai untuk menaklukkan Jokowi, semua akan loyo sebelum waktunya.
Amin Rais disarankan untuk segera bertobat dan segera berobat ke dr. Boyke agar bisa mengimbangi permainan strategi Jokowi agar tidak loyo sebelum bertanding di pilpres 2019 nanti.
Pemerhati Politik, Aktivis Relawan Jokowi.
Menyukai ini:
Suka Memuat...