SERIKATNEWS.COM – Tak berselang lama menggulirkan kalimat kontroversial terhadap ulama kharismatik Pondok Pesantren (PP) Annuqayah yakni almarhum KH. A. Warits Ilyas di media sosial, oknum perangkat Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep bernama Imam Bakri akhirnya ditangkap Polisi, Jumat (23/8/2024) malam.
Adapun kronologi penangkapan Imam Bakri tersebut bermula dari kegeraman Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) saat melihat komentar dari oknum perangkat Desa Lalangon yang disinyalir sembrono dan bernada kontroversial di akun Sumenep Menyala.
Bakri menulis kalimat kontroversial, K. Waris daddi DPR RI pessena pera’ ebaddai dibi’. Bida jau sama Pak Said ollena daddi DPR RI edu’um (K. Waris jadi DPR RI uangnya disimpan sendiri, beda jauh dengan Said jadi DPR RI dibagi-bagi).
Sontak kalimat tersebut membuat alumni Annuqayah marah, dan mendatangi Mapolres Sumenep. Mereka meminta agar pelaku diproses dan ditindak secara hukum atas pencemaran nama baik.
Tak sampai dua jam, pihak Polres Sumenep menghubungi Kepala Desa Lalangon. Pelaku akhirnya datang ke Mapolres Sumenep untuk dimintai klarifikasi.
“Saya khilaf dan mengaku bersalah,” ucap Bakri ketika dimintai keterangan oleh penyidik Mapolres Sumenep.
Menanggapi hal itu, putra almarhum KH A. Warits Ilyas menyampaikan rasa terima kasih. Terutama kepada para alumni atas perhatiannya. Pria yang karib disapa Mas Kiai itu menanggapi kejadian kontroversi tersebut dengan rasa dingin dan rendah hati.
“Kalau saya, sebagai putra dari almarhum, tentu tidak ingin melaporkan. Tapi, saya dengar kabar pelaku akan didatangkan ke Annuqayah agar menyampaikan permintaan maaf. Silakan, kami terbuka,” katanya.
Kiai Fikri berharap, kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Karena itu, yang terpenting adalah memberikan efek jera agar tidak asal berkomentar di media sosial. “Yang penting jera,” ucapnya.
Terakhir, Kiai Fikri berpesan kepada para alumni Annuqayah, terutama IAA agar tetap menunjukkan kelasnya sebagai santri. Sebab, santri Annuqayah dicatat oleh masyarakat sebagai orang yang terpelajar, dengan agama dan moralitas.
“Masyarakat akan respek, hormat, dan segan kepada kita jika kita menunjukkan akhlak yang baik,” pintanya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...