Sangat tidak aneh kalau kubu Prabowo Sandi (Bosan) akan all out dalam 3 bulan terakhir, karena segala upaya telah mereka lakukan selama 4 bulan ke belakang ternyata hasilnya sama sekali tidak signifikan mampu untuk mendongkrak elektabilitas suara pasangan ini. Segala jurus kotor pasti akan mereka lakukan.
Kebetulan Team keduanya punya pengalaman bermain kotor dalam perebutan kekuasaan. Dalam kontestasi Pilpres 2014 lalu Kubu Prabowo seperti yang telah diungkapkan oleh La Nyala Mattalitti memproduksi fitnah dan HOAX Jokowi China, Jokowi Kristen, Jokowi Komunis yang dikemas dalam koran abal-abal Obor Rakyat secara masif mereka gelontorkan ke berbagai pesantren dan masyarakat kelas bawah. Berbagai serangan “black campaign” yang diramu Chef Khusus dari Amerika Serikat Robb Allyn terus menerus dihantamkan ke kubu Jokowi. Hasilnya cukup nyata, banyak rakyat Indonesia yang tertipu meskipun yang lebih waras jauh lebih banyak.
Sandiaga juga punya rekam jejak menikmati kursi kekuasaan dari permainan kotor Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Politik identitas dipergunakan secara jahat. Agama dijadikan alat untuk memporak-porandakan tatanan sosial masyarakat. Ayat – mayat menjadi virus yang disebarkan oleh kubu lawan Ahok. Salah seorang yang paling bertanggungjawab terjadinya kejahatan demokrasi waktu itu adalah konsultan politik ESF. Kalau lihat wajahnya yang baby-face dan tutur kata yang sopan, kita tidak menduga dari laki-laki ini banyak keluar ide jahat yang memporak- porandakan tatanan sosial di masyarakat. Banyak orang bilang ESF ini adalah miniatur dari Robb Allyn.
Jadi kesimpulannya sangat tidak mengagetkan kalau mereka berdua akan kembali melakukan hal-hal serupa yang telah menjadi trade mark mereka. Berita sampah dari kubu mereka yang paling terakhir adalah adanya pesan suara BERITA BOHONG tentang adanya 7 kontainer (70 juta lembar) kertas suara yang telah dicoblos untuk pasangan 01. Kelakuan jahat mereka selalu serupa, mendistorsi informasi ke masyarakat, mendeskreditkan KPU dan hal ini akan dijadikan tabungan aksi demostrasi nanti kalau mereka kalah. Kalaupun pembuat dan penyebar hoax tertangkap paling hanya kroco-kroco dan para petinggi partai akan cuci tangan.
Pola membuat kerusuhan lalu cuci tangan sudah menjadi ciri khas kelompok mereka. Ini bagian dari jurus Setan Mabuk yang akan mereka produksi untuk mengacaukan akal sehat masyarakat luas. Pada intinya mereka akan melakukan segala cara tanpa peduli seberapa parah kerusakan yang akan ditimbulkannya. Bagi Prabowo ini adalah PALAGAN TERAKHIR yang akan menjadi penanda apakah dia seekor singa atau sekedar kucing kampung. Bagi Sandiaga ini juga pertaruhan bisnis yang mesti dimenangkan karena terlanjur banyak investasi yang telah dikeluarkan.
Modus-modus yang dipergunakan para Setan Mabuk antara lain :
1. Menciptakan rasa tidak percaya masyarakat terhadap Pemerintah dan aparat penegak hukum.
2. Menyebarkan berita palsu dan fitnah terhadap kubu lawan secara sporadis.
3. Menyebarkan ketakutan dan kekhawatiran secara berlebihan.
Mereka saat ini masif melakukan melalui pesan suara berantai yang ternyata efektif mempengaruhi akal sehat masyarakat.
Tinggal bagaimana kita menyikapi kelakuan busuk mereka dengan langkah yang solid dan kompak di akar rumput. Kampanye santun ala Jokowi menurut saya tidak akan mempan membendung jurus SETAN MABUK. Setidaknya biarkan Jokowi-Ma’ruf Amin tetap sopan dan santun, tapi para pendukungnya yang harus all out menerapkan jurus DEWA MABUK. Salah satu yang khas dari strategi jurus Dewa Mabuk adalah : “PERTAHANAN TERBAIK ADALAH MENYERANG”.
Penerapan jurus DEWA MABUK bukan semata-mata untuk memenangkan Jokowi, namun yang utama adalah mencegah kerusakan yang akan ditimbulkan oleh jurus Setan Mabuk kubu sebelah. Disamping itu juga menyelamatkan Indonesia dari kepungan paham-paham radikalis dan intoleran yang menjadi penumpang gelap kubu mereka.
Bagaimana detail jurus Dewa Mabuk ini ? Tidak mungkin diungkap disini kan ? Nanti ketahuan para setan. Sekarang ini para setan sudah banyak menyusup kesana-kemari jadi kita harus tetap waspada. Yang jelas jurus Dewa Mabuk berbeda dengan jurus Setan Mabuk karena jurus Dewa Mabuk selalu bersumber pada fakta yang sebenarnya, BUKAN fitnah dan HOAX yang sering dilakukan para Setan Mabuk
Salah satunya jurus Dewa Mabuk yang tetap akan konsisten saya lakukan adalah tetap akan menguliti siapa Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sebenarnya. Saya akan tetap konsisten menginformasikan ke publik betapa tidak layaknya mereka menjadi pemimpin negara tercinta. Perjuangan ini bukan sekedar memenangkan Jokowi tapi lebih utama mencegah orang jahat berkuasa.