SERIKATNEWS.COM – Selama ini, hubungan antarpesantren terjalin erat karena ikatan sanad keilmuan (alumni) dan ikatan nasab. Sebenarnya ada satu lagi ikatan yang bisa berpotensi menjadi jembatan penghubung antarpesantren, yaitu ikatan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Menag, Hasanuddin Ali, dalam Rakornas Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Bandung, Senin (13/05/2024).
“Ketika satu pesantren butuh barang tertentu, maka barang itu dibeli dari pesantren lain. Pesantren yang mempunyai usaha di bidang laundry, misalnya, ketika butuh detergen maka membelinya di pesantren lain yang menjual detergen, bukan di tempat lain,” tuturnya.
Jejaring ekonomi antarpesantren sangat penting di dalam mewujudkan kemandirian pesantren. Karena itu, program prioritas Kemenag ini harus benar-benar dikawal.
“Kita harus mendorong pesantren terus berkembang dan mengupayakan kemandirian pesantren yang berkelanjutan. Jangan sampai ada pesantren yang kemarin usahanya maju karena dibantu Kemenag, tetapi kemudian bangkrut,” sambungnya.
Hasanuddin menekankan pentingnya evaluasi terhadap pesantren yang mendapatkan bantuan. “Kita harus evaluasi, pengelolaannya seperti apa, dampaknya bagaimana, apakah positif untuk internal dan eksternal pesantren atau tidak, dan lain sebagainya,” katanya. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...