SERIKATNEWS.COM – Beberapa mahasiswa mengadakan tumpengan sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan gugatan sidang sengketa informasi publik. Kegiatan ini berlangsung di depan Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Jumat (16/12/2022).
“Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya perjuangan untuk mendapatkan transparansi menemukan secercah titik terang. Kita sebagai mahasiswa patut berbangga atas pencapaian ini,” ujar Ach Musthafa Roja’, Ketua Senat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
Namun, Ach Musthafa Roja’ menambahkan, perjuangan dalam mendapatkan transparansi masih belum selesai. Selanjutnya harus ada langkah progresif dalam menyikapi hasil putusan tersebut. Pasalnya, sampai sekarang birokrasi kampus belum mengunggah data yang diminta oleh SEMA di website resmi UIN Sunan Kalijaga.
“Kegiatan tumpengan ini merupakan simbol bahwa kita tidak akan pernah diam. Akan ada langkah tindak lanjut sampai tuntas dalam memperjuangkan transparansi dan hak-hak mahasiswa. Hingga kini, rektorat belum memberikan data yang kami minta,” pungkasnya.
Ihsanul Mujadidin, Wakil Presiden Mahasiswa juga menambahkan bahwa perjuangan tidak boleh berhenti di sini. “Perjuangan ini bisa ditindaklanjuti oleh pengurus Ormawa selanjutnya. Kalau dalam waktu dekat rektorat belum memberikan data yang kami minta, kemungkinan mahasiswa akan menempuh jalur non-litigasi dalam melakukan perlawanan,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Tim Hukum dari Senat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, yakni Mustofa. Dia menyampaikan bahwa rektorat terbukti melanggar UU terkait keterbukaan informasi publik.
“Hari ini merupakan momentum paling bersejarah di republik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, karena gugatan SEMA-U menang. Sejarah membuktikan bahwa penindasan tidak akan menang melawan keadilan,” ujar Mustofa dalam orasinya.
Setelah penyampaian beberapa sambutan dan pemotongan tumpeng oleh Ketua SEMA UIN Sunan Kalijaga, aksi simbolik dilanjutkan dengan sujud syukur. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.