PROBOLINGGO,- Di tengah-tengah maraknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Kepolisian Resort (Polres) Probolinggo menggelar Festival Kuliner Rawon Khas Probolinggo di Alun-alun Kraksaan, Rabu (6/7/2022). Hal tersebut juga membuktikan kepada masyarakat, jika daging sapi masih bisa dikonsumsi.
Gelaran festival yang juga untuk memperingati Hari Bhayangkara ke 76 tahun ini dihadiri beberapa pejabat utama Polda Jatim, perwakilan Gubernur Jatim, Danrem 083 Baladhika Jaya Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) setempat.
Dalam festival kuliner ini, Polres Probolinggo menyiapkan hidangan rawon sebanyak 5.236 porsi yang dibagikan secara gratis sehingga tercatat sebagai Rekor Dunia MURI melalui Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara Sajian Rawon Terbanyak.
Representatif MURI Sri Widayati mengatakan, jika Polres Probolonggo mencatat satu prestasi yang spektakuler dengan mengadakan festival kuliner rawon khas Probolinggo. Terlebih, dalam festival itu, rawon disajikan dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Ini festival cukup spektakuler karena menyajikan rawon terbanyak yang dimasak langsung oleh Bhayangkari, Persit, dan UMKM di Kabupaten Probolinggo sehingga mendapat piagam perhargaan dari MURI sebagai rekor ke 10.414,” kata Sri Widayati.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyampaikan bahwa festival kuliner ini tidak hanya untuk memperingati HUT Bhayangkara ke 76, juga menjawab atas keluhan masyarakat khususnya peternak dikarenakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dikatakan Arsya, wabah PMK telah menimbulkan masyarakat khawatir untuk mengonsumsi daging sapi sehingga bukan hanya peternak tetapi juga para pedagang daging sapi serta UMKM yang menggunakan bahan dasar sapi ini mengalami penurunan omzet yang cukup tinggi.
“Karena adanya keengganan masyarakat untuk mengonsumsi daging sapi ditengah isu wabah PMK ini, kami menggelar festival kuliner rawon dengan bahan baku daging sapi dan masyarakat cukup antusias untuk mengonsumsi rawon yang telah disediakan,” tutur Arsya.
Tidak hanya rawon saja, menurut Arsya, dalam festival ini, pihaknya juga menyediakan minuman susu asal KUD di Krucil sebanyak 760 liter. Hal tersebut, kata dia, mengingat susu berkaitan atau identik dengan sapi, sehingga hal itu sebagai jika semua dari sapi masih aman dikonsumsi.
“Kami menyediakan 760 liter minuman susu sesuai Hari Bhayangkara ke 76. Selain itu ada juga kopi khas Probolinggo yang kami sediakan dengan tujuan memperkenalkan produk daerah agar semakin bisa tampil dikancah nasional maupun internasional,” tuturnya.
Wartawan Serikat News Probolinggo
Menyukai ini:
Suka Memuat...