YOGYAKARTA – Lebih dari 250 guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMA, SMK, dan MA di Daerah Istimewa Yogyakarta menghadiri Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2025 yang diselenggarakan oleh Admisi UIN Sunan Kalijaga, Kamis (13/2/2025), di Convention Hall kampus setempat. Acara ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para pendidik agar dapat membimbing siswa dalam memilih perguruan tinggi.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, menegaskan komitmen kampus dalam menyediakan pendidikan berbasis integrasi ilmu keislaman dan ilmu umum. “UIN Sunan Kalijaga telah berkembang menjadi universitas multidisipliner dengan 29 program studi. Kami ingin memastikan calon mahasiswa memahami pilihan akademik yang tersedia,” ujarnya.
Salah satu keunggulan akademik yang disoroti adalah Fakultas Syariah dan Hukum, yang mengombinasikan studi keagamaan dengan kompetensi hukum. Keberhasilan empat mahasiswa dalam memenangkan gugatan presidential threshold di Mahkamah Konstitusi menjadi bukti daya saing lulusan kampus ini.
Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga, Handini, M.I.Kom., menjelaskan bahwa skema UKT kampus ini bersifat transparan dan terjangkau, ditentukan berdasarkan penghasilan orang tua, tanpa pungutan biaya gedung. Kampus juga menyediakan mekanisme banding UKT setiap semester untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa.
Handini menekankan pentingnya peran Guru BK dalam menyosialisasikan timeline PMB agar siswa tidak kehilangan kesempatan mendaftar. Ia pun mengundang sekolah-sekolah untuk berkolaborasi dalam sosialisasi lebih lanjut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Dr. Ahmad Bahiej, menyatakan bahwa lulusan UIN Sunan Kalijaga memiliki peluang besar dalam lima tahun ke depan seiring banyaknya ASN yang memasuki masa pensiun. Ia menekankan pentingnya bimbingan Guru BK dalam membantu siswa memilih program studi sesuai minat dan potensi.
“Sekolah juga diharapkan mengadakan tes minat dan bakat guna mengidentifikasi kecenderungan akademik siswa lebih akurat,” katanya.
Bahiej berharap Guru BK dapat memotivasi siswa melanjutkan pendidikan tinggi untuk mengurangi risiko salah jurusan yang berdampak pada semangat belajar.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Drs. Suhirman, M.Pd., menegaskan peran Guru BK dalam memastikan lebih banyak siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia menyoroti pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan, memastikan siswa tidak hanya menempuh pendidikan hingga SMA, serta membimbing mereka mendapatkan kehidupan yang layak. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...