Sabar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti tahan menderita sesuatu, tenang tidak tergesa-gesa, dan tidak pemarah. Berdasarkan arti tersebut, sabar merupakan salah satu sifat yang harus dipelihara dengan baik bagi setiap manusia. Begitu pentingnya sabar, sehingga ada salah satu ayat Alquran yang sering kali dijadikan landasan untuk memperkuat ajakan sabar bagi manusia:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Q.S Al-Baqarah: 45)
Banyak sekali yang bisa didapat dari memperoleh kesabaran, karena daya positif yang disalurkan sangat berkesan bagi orang yang memiliki kesabaran tersebut. Baik dalam berusaha dan berdoa pun kesabaran sangat dibutuhkan. Seperti hadis dari Imam Al-Bazzar dan Imam Abu Ya’la dari sahabat Abu Hurairah r.a. Imam An-Nawawi, berbunyi:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: لَوْ كَانَ الصَّبْرُ رَجُلاً لَكَانَ رَجُلاً كَرِيْمًا
Artinya: Sabar itu ketika pertama kali mendapatkan musibah.
Perlu diketahui bahwa sabarlah yang membawa manusia untuk mendapatkan ganjaran atau pahala. Karena sabar yang sesungguhnya adalah ketika manusia mendapat musibah dan mereka bersikap tenang, tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Musibah tidak melulu persoalan kecelakaan, perselingkuhan antara suami istri, atau keributan lainnya. Melainkan gagal dalam berusaha juga dinamakan musibah. Jatuh bangun yang dirasakan dalam membangun usaha itu merupakan musibah yang menuntut kita tetap tenang agar kebaikan senantiasa menghampiri. Sebagaimana salah satu hadis riwayat Bukhari:
مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى
Artinya: Nabi Saw. pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata, “Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi Saw. Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kemudian wanita ini berkata, ”Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” (HR. Bukhari).
Selain itu, kesabaran juga diilustrasikan sebagai lawan jenis, maksudnya laki-laki atau perempuan. Seperti Diriwayatkan oleh Imam Abu Nu’aim dari Sayyidah ‘Aisyah r.a, bunyi sabdanya:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: لَوْ كَانَ الصَّبْرُ رَجُلاً لَكَانَ رَجُلاً كَرِيْمًا
Artinya: Jika kesabaran itu adalah seorang laki-laki, maka sungguh ia adalah laki-laki yang mulia.
Saking istimewanya, sabar selalu diibaratkan sebagai hidangan yang lezat, atau pasangan idaman yang tak ingin rasanya dilepas. Maka jadilah orang yang bersungguh-sungguh dalam setiap melakukan sesuatu. Merusak rasa sabar hanya akan membawa banyak malapetaka bagi setiap orang yang ingin merusaknya.
Menyukai ini:
Suka Memuat...