Dalam rangka Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ke-78 Tahun, PB HMI menggagas tema “HMI Untuk Kedaulatan Bangsa” sebuah langkah dan posisi HMI sebagai nadi Bangsa Indonesia dalam mempertegas kedaulatan bangsa demi mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah Swt.
Filosofi Logo
Hijau melambangkan Keimanan dan Keislaman
Hitam melambangkan Kedalaman Ilmu Pengetahuan
Kuning melambangkan Kedaulatan dan Kemakmuran
Bentuk Angka 78 melambangkan usia Himpunan Mahasiswa Islam saat ini terhitung sejak 5 Februari 1947.
Sejarah Berdirinya HMI
Melansir dari laman Himpunan Mahasiswa Islam, sebelum terbentuk HMI, terlebih dahulu berdiri organisasi kemahasiswaan bernama Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) pada tahun 1946. PMY memiliki anggota dari tiga Perguruan Tinggi di Yogyakarta, yaitu Sekolah Tinggi Teknik (STT), Sekolah Tinggi Islam (STI), dan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada.
Namun karena PMY terlihat tidak memperhatikan kepentingan para mahasiswa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam, dan juga karena tidak tersalurnya aspirasi keagamaan, sehingga membuat para mahasiswa Islam mendirikan organisasi kemahasiswaan yang terpisah dari PMY.
Sejumlah mahasiswa pada saat itu mendirikan organisasi baru karena berbagai alasan. Salah satunya karena PMY didominasi oleh Partai Sosialis yang dianggap tidak tepat lagi menurutnya.
Penolakan sikap dominasi Partai Sosialis terhadap PMY tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa Islam. Tetapi juga mahasiswa Kristen, mahasiswa Katolik, serta berbagai mahasiswa yang masih menjunjung teguh ideologi keagamaan.
HMI diprakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa semester I Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH-UII) pada waktu itu. Ia mengadakan pembicaraan dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa bernapaskan Islam.
Setelah mendapatkan cukup dukungan pada bulan November 1946, Lafran Pane mengundang para mahasiswa untuk rapat. Sejumlah mahasiswa Islam yang berada di Yogyakarta baik di Sekolah Tinggi Islam, Balai Perguruan Tinggi, Gajah Mada dan Sekolah Teknik Tinggi.
Terdapat sekitar 30 orang mahasiswa yang menghadiri rapat tersebut. Diantaranya, anggota Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia.
Namun pada rapat yang digelar itu, tidak menghasilkan kesepakatan. Kemudian Lafran Pane mengambil jalan keluar dengan mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan mendadak dengan menggunakan jam kuliah Tafsir oleh Husein Yahya.
Pada tanggal 5 Februari 1947 bertepatan dengan 14 Rabiulawal 1366 H, di salah satu ruangan kuliah Sekolah Tinggi Islam di Jalan Setyodiningratan 30 sekarang bernama Jalan Senopati Yogyakarta, masuklah Lafran Pane yang langsung berdiri di depan kelas. Ia langsung memimpin rapat dan mengatakan “hari ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena semua persiapan yang diperlukan sudah beres”.
Kemudian ia meminta agar Husein Yahya memberikan sambutan, tetapi dia menolak karena kurang memahami apa yang disampaikan sehubungan dengan tujuan rapat tersebut.
Dalam pertemuan dadakan tersebut, Lafran Pane mengatakan ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam yang anggaran dasarnya telah disiapkan. Ia menuturkan, rapat ini bukan lagi mempersoalkan perlu atau tidaknya ataupun setuju atau menolaknya untuk mendirikan organisasi Mahasiswa Islam.
Lafran menegaskan dalam rapat itu, bahwa apa pun bentuk penolakan orang lain, tidak menggentarkan untuk tetap berdirinya organisasi Mahasiswa Islam. Kemudian semua peserta rapat menyatakan sepakat.
Oleh karena itu, ditetapkanlah hari Rabu Pon 1878, 15 Rabiulawal 1366 H, tanggal 5 Februari 1947 berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI dengan tujuan sebagai berikut:
-
Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia
-
Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
-
Mengesahkan anggaran dasar Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun Anggaran Rumah Tangga akan dibuat
-
Membentuk Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...