SERIKATNEWS.COM – Naiknya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak hanya berdampak negatif, namun juga positif bagi Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, pengusaha Indonesia harus jeli melihat peluang dari perang dagang antara dua raksasa ekonomi terbesar dunia. Pasalnya, produk RI menjadi lebih kompetitif dibandingkan produk AS atau China.
“Ini kesempatan besar untuk bersaing melawan naga-naga besar sepeti China, Thailand, Vietnam, jadi kalau tidak dipakai ya sayang,” ujarnya di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Menteri Susi mendorong pengusaha untuk mendongkrak produksi perikanan. Bahkan seluruh sektor usaha, termasuk industri manufaktur dan kerajinan semestinya bisa memanfaatkan perang dagang AS-China.
AS dan China terus saling balas memasang tarif impor tambahan. Presiden AS Donald Trump membawa perang dagang ke babak baru setelah menerapkan tarif impor 10 persen untuk produk China senilai 200 miliar dolar AS per 28 September dan naik 25 persen per 1 Januari 2019. Beijing pun langsung merespons dengan menerapkan tarif serupa untuk produk AS senilai 60 miliar dolar AS.
Menteri Susi pun menilai, Indonesia tidak seharusnya ikut ribut dalam perang dagang. Dia mengibaratkan banyak negara yang kakinya saat ini berat sementara RI dapat berlari kencang tanpa hambatan.
“Ini bukan bencana sebenarnya buat Indonesia ini sebenarnya big opportunity when we can use the momentum. Kalo tidak ya nanti kita jadi tukang perantara lagi cuma jadi pengekspor barang-barang yang kena tarif impor tadi,” tuturnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.